"Ini juga masalah. Gaji wanita lebih rendah 32%. Itu artinya Anda bayar lebih murah untuk wanita. Untung gaji menteri semuanya sama pria atau wanita," ujar wanita yang akrab disapa Ani itu sambil berkelakar.
Hal itu diungkapkan Sri Mulyani di acara Ring the Bell for Gender Equality di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kalian peduli dengan wanita, ini bukan hanya sekadar statistik tapi juga masa depan generasinya. Kita haru lihat statistik wanita dalam hal partisipasi dunia kerja. Indonesia masih jauh ketinggalan" ujarnya
Sri Mulyani menjelaskan, partisipasi kaum wanita di dunia kerja Indonesia saat ini hanya 55,4% dari total populasi. Berbeda jauh dengan pria yang 83% dari populasinya sudah masuk dunia kerja.
Masalah yang dihadapi wanita di dunia menurut Sri Mulyani masih juga ditambah dengan kesempatan kerja yang lebih sempit. Menurutnya sektor yang memberikan kesempatan kerja bagi wanita di Indonesia sangat kecil.
"Kebanyakan area pekerjan yang ada dianggap tidak cocok bagi wanita. Kebanyakan peluang kerja untuk wanita di sektot pendidikan sebagai guru. Tapi di area lainnya tidak benar-benar tersedia untuk wanita," ucap dia.
Menurutnya masalah-masalah itu juga masih terjadi dunia khusus dalam posisi-posisi penting. Dia mencontohkan masih sedikit wanita yang menduduki posisi gubernur bank sentral ataupun menteri keuangan.
"Menteri keuangan di dunia itu didominasi pria, hanya sedikit yang wanita. Di bank sentral juga kebanyakan pria. Di Indonesia saya wanita yang pertama menjadi menteri keuangan," tutupnya. (das/ang)