Jakarta -
Jatuhnya Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines berbuntut panjang. Maskapai di Indonesia pun menunda pengiriman pesawat jenis tersebut.
Maskapai di Indonesia yang menggunakan Boeing jenis tersebut adalah Garuda Indonesia dan Lion Air Group. Mereka masih menunggu kajian lebih lanjut terkait keamanan Boeing 737 MAX.
Seperti apa informasi selengkapnya? klik halaman selanjutnya.
Lion Air Group memutuskan menunda kedatangan pesanan pesawat jenis Boeing 737 MAX. Hal itu menyusul insiden jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines. Pihaknya menunda sampai pesawat jenis tersebut benar-benar dinyatakan aman.
"Suspend delivery pesawat memang kita tunggu sampai investigasi selesai. Sampai kita dapat jaminan 737-MAX 8 dinyatakan aman," kata Managing Director Lion Air Group Capt Daniel Putut Kuncoro Adi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Investigasi, lanjut dia dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Bila sesuai rencana, semestinya pesawat pesanan Lion Air akan tiba 4 unit di tahun ini.
"Jadi memang harusnya ada beberapa pesawat yang delivery tahun ini. Tapi kita tunda dulu sampai investigasi KNKT selesai," sebutnya.
Langkah penundaan ini sudah dilakukan sejak kecelakaan Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan Lion Air pada Oktober 2018.
"Bisa saya sampaikan sejak 29 Oktober dulu itu memang sudah menjadi perhatian dan kita minta ke Boeing, kita tunggu sampai investigasi selesai," tambahnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan maskapai-maskapai yang sudah terlanjur memesan pesawat Boeing 737 Max 8 untuk melanjutkan transaksinya.
"Ya nggak apa-apa jalan saja," sebut Luhut di kantornya, Rabu (13/3/2019).
Meskipun begitu, Luhut mengatakan bahwa setidaknya maskapai juga bisa menunggu keputusan Boeing mengenai modifikasi pesawat jenis 737 Max 8.
"Nanti kebijakan dan hasil dari Boeing akan tentukan itu (lanjut atau tidaknya pemesanan)," ungkap Luhut.
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nucahyo Utomo menjelaskan bahwa pihak Boeing sendiri akan melakukan modifikasi pada pesawat jenis 737 MAX 8. Salah satunya adalah perubahan software alias sistem program penerbangan.
"Yang akan dilakukan katanya ada traininguntuk pilot. Perubahan manual, dan perubahan software," ungkap Nurcahyo.
Garuda Indonesia telah mengurangi pemesanan Boeing 737 MAX 8 yang dipesan maskapai tersebut. Maskapai pelat merah itu sebelumnya memesan sebanyak 50 unit pesawat Boeing 737 Max 8.
Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara menyampaikan, pihaknya mengurangi pembelian pesawat tipe tersebut untuk ditukar dengan tipe lain. Namun itu tidak ada kaitannya dengan jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines.
Dia juga menekankan telah menegosiasi ulang pesanan pesawat jauh sebelum kecelakaan kecelakaan Lion Air JT 610 tahun lalu. Kecelakaan tersebut juga terjadi pada pesawat dengan tipe yang sama.
"Jauh sebelum kejadian JT kita memang sudah melakukan negosiasi pengurangan pemesanan (Boeing 737) MAX 8 untuk ditukar dengan pesawat jenis lain," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Lanjut dia, Garuda mengurangi pesanan Boeing 737 MAX 8 lebih dikarenakan alasan komersial. Saat ini hal itu sedang proses dinegosiasikan.
"(Garuda mengurangi pesanan pesawat tipe tersebut) alasannya lebih ke komersial," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman