Tren Baru Dunia Kerja, Co Working Space Bagi yang Tak Punya Kantor

Tren Baru Dunia Kerja, Co Working Space Bagi yang Tak Punya Kantor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 17 Mar 2019 11:28 WIB
Foto: Herdi Alif Al Hikam detikcom
Jakarta - Kantor merupakan salah satu elemen penting untuk para pekerja, dari bos hingga pegawainya. Dalam membuat usaha ataupun menjalankan sebuah perusahaan, kantor merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Namun, dewasa ini muncul tren yang unik di beberapa kota besar. Tren tersebut adalah kemunculan sebuah jasa penyedia ruang kerja yang dapat disewakan perhari, kemunculannya seakan menggeser kantor sebagai kebutuhan pokok para pekerja dalam dunia usaha.

Ruang kerja tersebut biasa disebut sebagai co-working space. Ruang kerja ini mendadak menjadi tren dan menjamur di beberapa kota besar termasuk Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak pekerja bahkan perusahaan berbondong-bondong untuk menyewa co-working space sebagai tempat mereka bekerja dibandingkan dengan menyewa gedung perkantoran. Lantas, apa sih co-working space itu?

Secara harfiah bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, co-working space sendiri memiliki arti ruang kerja bersama. Maksudnya adalah, sebuah ruang kerja terbuka yang digunakan bersama-sama oleh banyak orang dengan banyak profesi dan usaha, serta beragam perusahaan.

Seperti di Kolega, salah satu tempat penyedia co-working space di Jakarta, bentuk ruang kerja ini memang terbuka tanpa sekat sedikitpun. Penyedia hanya menyiapkan beberapa set kursi, meja, instalasi listrik, pendingin ruangan, serta akses internet.

Menurut penjelasan Julian, Community Gathering dari Kolega, sebagai penyedia pihaknya memang menyiapkan ruangan kerja bersama yang terbuka untuk para pelanggannya. Nantinya, pelanggan akan menyewa salah satu tempat di sana perorangan, maka dari itu yang akan bekerja di dalam sana merupakan orang-orang dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda-beda.

"Co-working itu kalau dilihat, mereka sebenarnya individu-individu yang sewa tempat satuan buat diri sendiri aja, cuma ini ruangnya terbuka dan bisa kerja bareng-bareng sama yang lain. Mereka di situ bisa kenal sama tenant (penyewa) lain yang beragam, kan kalau di kantor biasa mereka cuma fokus sama satu bidang aja, ya di sini lah bisa ketemu sama pekerja lain yang beragam," ungkap Julian.

Selain itu, fleksibilitas dan kebebasan merupakan hal yang ditonjolkan pada co working space, para pekerja yang berlangganan ruang kerja ini diberi kebebasan dalam memilih meja kerja di sana.

"Gampangnya sih ruang kerja bersama sih, dengan segala fleksibilitasnya. Keywordnya sih itu bersama dan fleksibel, jadi bebas sih," ujar Muh, Public Relation Kolega.



Bahkan, apabila bosan hanya bekerja di depan meja, biasanya para penyedia jasa ruang kerja ini menyediakan beberapa karpet bulu dan bantal-bantal besar yang empuk untuk memberikan variasi tempat bekerja. Desain interior yang sangat nge-pop sekali pun memberikan nuansa berbeda dan tidak membosankan kepada para pekerja di sana.

Bukan hanya itu, di beberapa tempat pun memberikan akses outdoor rooftop bagi yang ingin bekerja sambil mencari angin ataupun merokok, seperti di U8 Offices, salah satu penyedia co working space lainnya, fasilitas outdoor rooftop itu sangat diminati para pelanggan yang menyewa ruang kerja di sana. Seperti dituturkan pemiliknya Fariz Rachman, memang co-working space ciri khasnya adalah ruang kerja dengan desain interior dan fasilitas yang menarik.

"Saya juga pertama kali dulu nginjekin kaki di coworking ya, saya lihat memang tempatnya memang seru dengan rumput sintetis, lalu dekorasinya bagus, segala macam yang milenial bangetlah ya. Ciri khas co working memang kaya gitu," ungkap Fariz.

Lebih jauh dari itu menurut Fariz, iklim bekerja di co working space sangat kolaboratif, meskipun dalam skema penyewaannya secara individu. Menurutnya bukan hanya bekerja bersama di sebuah ruangan terbuka bersama-sama saja namun juga menciptakan ekosistem yang produktif.

"Buat saya sendiri cowork space itu sebetulnya ruang kolaborasi ya, secara harfiah memang itu ruang kerja bersama. Di dalam sana itu banyak orang banyak profesi banyak usaha dan itu spirit-nya kolaboratif, semua orang saling menggali 'lo bisa ngapain gue ngapain, kolaborasi yok', jika memang tidak ya sudah cukup tahu," kisahnya.

Co working space yang menjamur kemunculannya menjadi salah satu tambahan pilihan bagi para pekerja untuk tetap produktif. Dengan begitu, kini mau usaha makin mudah saja, tidak punya kantor, ke co-working space saja. (erd/zlf)

Hide Ads