Pada awalnya Ma'ruf Amin menyebutkan 10 years challenge saat membicarakan tentang pembangunan sumber daya manusia.
"Kita akan ikut sertakan semua pihak, pemerintah, akademisi, dan dudi alias dunia usaha dan industri, dunia riset jadi berkembang ke depan. Bisa membangun Indonesia ke depan untuk ten years challenge," katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini riset terbagi di kementerian dan lembaga, nanti kita akan satukan, nanti akan bentuk badan riset nasional. Akan kita optimalisasi sehingga riset jadi lebih efektif," katanya.
Dia bilang pihaknya sepakat akan sediakan dana abadi riset, di samping dana abadi pendidikan dan dana abadi kebudayaan.
"Dengan berbagai dana itu kami yakin riset kita di masa yang akan datang kita akan menjawab ten years challenge," ucapnya.
Selain itu pihaknya ingin mendorong tenaga kerja Indonesia mampu menguasai teknologi, terutama teknologi digital. Hal itu diyakini dapat terwujud lewat pembangunan infrastruktur yang telah dibangun di darat, laut, maupun udara.
"Kita siapkan tenaga kita ke depan supaya siap menghadapi tantangan ke depan. Mempersiapkan menghadapi tantangan ten years challenge," ujarnya lagi.
Belakangan, jargon ini tren khususnya di media sosial. 10 years challenge merupakan gimmick di media sosial yang menunjukkan perbedaan sesuatu dalam 10 tahun terakhir.
(eds/zlf)