Darmin Cari Cara agar Truk dari Desa Tak Kosong saat Balik

Darmin Cari Cara agar Truk dari Desa Tak Kosong saat Balik

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2019 19:42 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memanggil sejumlah pengusaha, pengamat dan peneliti logistik ke kantornya sore ini. Darmin memanggil mereka untuk membahas sistem logistik dari desa ke kota.

Pertemuan tersebut berlangsung pukul dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Pertemuan ini berlangsung tertutup untuk awak media.

Usai pertemuan, Darmin menjelaskan, logistik dari kota ke desa sebenarnya tidak ada masalah atau bisa dikatakan sudah baik. Sebab, pemain besar masuk dalam sistem logistik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu, logistik kota ke desa, industri kota-kota kecil ke desa, itu logistiknya sudah bagus, karena pemainnya sudah besar, ada Indomart, Alfamart, Matahari, apalagi," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (21/3/2019).

Standar logistiknya juga lebih baik karena ditopang oleh standar produk industri.

"Mereka bisa melahirkan logistik sehingga harga tidak meloncat banyak antar satu daerah ke daerah lain. Memang lebih mudah karena produknya produk industri," sambungnya.


Berbeda dengan sistem logistik dari desa ke kota. Selain masalah pemain, logistik dari desa ke kota juga dihadapkan oleh standar produk. Apalagi, itu jika menyangkut produk pangan.

Tak hanya itu, sistem logistik juga diterpa isu soal tidak adanya barang bawaan saat kembali ke desa.

"Kalau desa ke kota standarnya nggak ada, kalau pepaya mana grade A, mana grade B nggak ada yang tahu. Pepaya mungkin belum terlalu sulit, kalau pisang lebih susah lagi, atau sayur," ungkapnya.

"Ada isu, truknya soalnya kalau ke kota pulangnya kosong. Gimana supaya nggak kosong. Itu semua keluar ide-idenya karena pemain, analis," sambungnya.

Menurut Darmin, perlu adanya simpul-simpul logistik untuk mengatasi masalah ini. Namun, dia belum menerangkan secara rinci.

Dia mengatakan, ide-ide dan masukan dari peserta rapat akan dikompilasi terlebih dahulu.

"Kita mau tuangkan dulu, kompilasi dulu, nanti kita rumuskan. Ini mulainya dari mana, itu yang paling penting. Kalau you nggak mulai dari mana melakukan perbaikan, sama aja bohong," tutupnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads