Studi Banding ke China, Kepala Desa Diminta Baca Peluang Bisnis

ADVERTISEMENT

Studi Banding ke China, Kepala Desa Diminta Baca Peluang Bisnis

Raras Prawitaningrum - detikFinance
Sabtu, 23 Mar 2019 12:15 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta - Demi meningkatkan kompetensi dan memunculkan inovasi dalam pengelolaan serta pembangunan desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melepas kepala desa, penggiat desa, dan pendamping desa untuk studi banding ke China dan Korea Selatan.

Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, melepas 19 peserta studi banding ke China di Kantor Kemendes PDTT pada Jumat (22/3/2019). Lewat studi banding, ia meminta agar peserta bisa membaca peluang kerja sama bisnis dengan kepala desa di China.

"Saya berharap agar perwakilan Indonesia yang berangkat studi banding ini bisa membina hubungan baik dengan masyarakat di China. Melihat peluang yang bisa dikerjasamakan dan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat China yang bisa disuplai oleh desa di Indonesia," ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/3/2019).

Ia mengatakan hubungan baik antara kepala desa China dan kepala desa Indonesia akan mempererat hubungan negara keduanya. Menurut Eko, menjaga hubungan baik antara kedua negara tersebut menjadi penting mengingat Indonesia dan China diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi lima besar dunia.


"Duta besar China telah menkonfirmasi bahwa 40 tahun lalu pendapatan per kapita masyarakat desa di China USD 20 dan sekarang USD 2.000 dan itu pertumbuhan 100 kali lipat. Itu sangat besar dan kita layak untuk meniru China," tegasnya.

Eko juga mengatakan rencana studi banding kepala desa, pendamping desa, dan pegiat desa ke China telah dibicarakan dengan Kedubes China sejak tahun lalu. Sebagai informasi, peserta studi banding tersebut adalah yang telah berhasil mengubah desanya dari tertinggal menjadi desa berkembang dan maju.

"Mudah-mudahan mereka bisa menyerap dan belajar dari keberhasilan desa-desa di China untuk diterapkan di Indonesia," harapnya.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengapresiasi pelaksanaan studi banding perwakilan Indonesia ke China. Menurutnya, studi banding perdesaan tersebut adalah yang pertama didelegasikan dari Indonesia ke China.


"Tahun lalu, menteri desa mengusulkan kepada saya untuk mengadakan studi banding ke China dan mempelajari seperti apa desa-desa di China. Saya rasa ini adalah usulan luar biasa bagus," ujarnya.

Ia yakin delegasi Indonesia dapat merasakan langsung hasil pembangunan di China yang berhasil meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat perdesaan secara signifikan. Apalagi, lanjutnya, Indonesia dan China yang sama-sama merupakan negara yang terdiri dari perdesaan dapat menjalin komunikasi dan kerja sama dengan baik.

"Setelah mendapat usulan studi banding tersebut, saya sampaikan dengan kementerian terkait di China. Respons kementerian di China positif. Kami sangat senang bisa menyambut delegasi dari Indonesia di China," pungkasnya.

Baca berita lainnya dari Kemendes di sini. (idr/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT