Adalah Baswara.idn. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi ini mencoba mendesain kostum berbahan kain tenun Nusantara. Sejak berdiri tahun 2017, Baswara.idn konsisten menciptakan kimono dan outer yang disukai oleh milenials.
"Kenapa kimono, ini bisa digunakan dua waktu. Formal dan informal. Kalau informal bisa pakai dalaman kaos. Sementara jika Resmi atau formal ya pakai kemeja," ujar Hendra Febri owner Baswara.idn kepada detikcom, di booth UMKM Program Kelas Kreatif BUMN yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Minggu (31/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengrajin tenun tidak perlu lagi sibuk memasarkan tenunnya. Kami sengaja langsung beli ke pengrajin karena murah. Sementara untuk penjahit kita ambil dari penjahit lokal. Ada 4 penjahit yang saat ini sudah kita bina. Jadi Baswara ini sengaja menciptakan peluang kerja di sekitar kita," tambahnya.
Untuk pemasaran, kata Hendra, saat ini Baswara.idn telah menjual produknya di beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari Batam, Kalimantan, Bandung hingga Jogjakarta. Dengan harga yang terjangkau milenials, Baswara.idn perbulan bisa mengirimkan penuh dari 30 produk.
"Per produk seperti kimono dan jaket kita beri harga Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu. Sangat teejangkau untuk milenials," tambahnya.
Baswara.idn merupakan UMKM dari Banyuwangi yang merupakan binaan BNI. Pembinaan meliputi berbagai pelatihan, pemasaran hingga pinjaman. Dari hasil pembinaan itu, Hendra mengaku berhasil meraih untung 50 sampai 80 persen dari modal yang diberikan.
"Saya sangat terbantu dengan BNI. Dari kegiatan ini, banyak mendapatkan manfaat untuk pengembangan produk termasuk rintisan perusahaan saya. Dan khususnya bisa memberikan lapangan kerja bagi warga sekitar saya," tambahnya. (idr/zlf)