"ADB (Asian Development Bank) sudah memberi vonis (perekonomian Indonesia) hanya tumbuh 5,2 persen. Padahal target pemerintah 5,4 persen tahun ini dan janjinya dulu jika pemerintahan 2014-2019 akan mencapai 8 persen, jadi jauh panggang dari api," ujar Sandiaga saat ditemui di Rumah Makan Terrace Petroek, Jalan Jogja-Wonosari, Dusun Karangsari, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Jumat (5/4/2019).
Karena itu, apabila keluar sebagai pemenang dalam pilpres Sandiaga akan memperbaikinya dengan menerapkan skema 2 pilar perekonomian. Kedua pilar tersebut adalah penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan UMKM dan revitalisasi industri manufaktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga ingin revitalisasi industri yang berbasis komitmen terhadap sektor manufaktur. Sektor manufaktur ini harus menambah nilai untuk membuka peluang ekspor dan mensubstitusi impor. Strateginya swasembada pangan dan energi, agar tidak impor migas. Karena itu gunakan revitalisasi 10 juta hektare lahan rusak untuk energi baru terbarukan dan 6 juta hektare lahan untuk swasembada pangan, ini yang akan kita dorong," imbuh Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, bahwa ia yakin apabila 2 skema tersebut akan mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Bahkan pertumbuhan ekonomi akan dirasakan saat tahun pertama dan kedua Pemerintahan Prabowo-Sandi.
"Dua pilar ini akan mampu mendorong pertumbuhan (perekonomian) 6 sampai 6,5 persen di tahun pertama dan kedua. Setelah itu, InsyaAllah dan mencapai target aman sampai bertumbuh 6 sampai 7 persen," pungkasnya.