Pertemuan ini akan membahas tentang ekonomi inklusif di kawasan Asia Pasifik.
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah salah satu bentuk kerja sama kawasan yang penting bagi Indonesia dalam memperjuangkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan dengan mendorong perdagangan dan investasi yang terbuka dan bebas, mempercepat integrasi ekonomi regional dan memfasilitasi iklim bisnis yang positif dan inklusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chairman ABAC Indonesia Anindya N Bakrie menjelaskan pertemuan ini akan membahas ekonomi regional, kesejahteraan pembangunan, kewirausahaan, keuangan hingga ekonomi digital.
"Memang ini digelar 6 hari sehabis pemilu dan kami diyakinkan berkali-kali oleh pak Menteri perdagangan dan bu Menteri Luar negeri jika ini harus berjalan. Karena kami yakin jika pemilu akan berjalan baik dan fundamental ekonomi harus terus berjalan," kata Anindya dalam konferensi pers di Mandiri Club, Selasa (9/4/2019).
Dia mengungkapkan sebagai bagian dari kekuatan ekonomi global dan memiliki 260 juta penduduk, atau lebih dari 1/3 populasi Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran penting dalam pasar global dan regional.
The McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa Indonesia, yang kini berada di peringkat ke-16 dalam kekuatan ekonomi global akan terus naik peringkat ekonomi global menjadi yang ketujuh pada tahun 2030.
Dia mengungkapkan, ABAC juga sangat mendukung sektor finansial yang semakin inklusif, pemberdayaan perempuan dalam ekonomi melalui kesamaan akses dan inisiatif ABAC Impact Fund.
Anggota ABAC Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan pertemuan juga akan membahas terkait isu partisipasi perempuan di dalam ekonomi merupakan salah satu faktor penting bagi pencapaian pertumbuhan kawasan Asia Pasifik yang inklusif serta memastikan bahwa masyarakat yang paling rentan bisa mendapatkan manfaat seluas-luasnya.
Oleh karena itu, didalam pertemuan ABAC II Jakarta 2019 mendatang, ABAC Indonesia mendorong topik ini untuk menjadi perhatian yang harus dikedepankan," ujar Shinta.
Acara ini akan dihadiri oleh 150 pimpinan-pimpinan perusahaan dari anggota ABAC. Selain itu ditargetkan bisa menghasilkan pendanaan di Indonesia.
Anggota ABAC Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan impact fund yang diharapkan ini dalam bentuk venture capital. "Jadi bayangannya bukan seperti kredit," imbuh dia. (kil/dna)