Ekonomi Global Makin Pesimistis, Indonesia Bisa Apa?

Ekonomi Global Makin Pesimistis, Indonesia Bisa Apa?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 10 Apr 2019 14:54 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pertumbuhan ekonomi global yang saat ini berstatus mengkhawatirkan berdampak juga terhadap Indonesia. Menurut International Monetary Fund (IMF) perekonomian dunia melambat dan kini mengalami 'delicate moment' alias masa sulit.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu (10/4/2019).

"IMF mengeluarkan world economy outlook yang kemarin baru dirilis. Bukannya malah confident (percaya diri), tapi malah semakin pesimistis di 2019 untuk tingkat global," kata Susiwijono dalam kesempatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia memaparkan, jika beberapa minggu lalu yang kita ketahui adanya ketidakpastian ekonomi global, saat ini kondisinya lebih jelas. Tentunya kondisi ekonomi global ini berpengaruh kepada perekonomian Indonesia.

"Kita berada dalam era ekonomi global. Sehingga apa pun yang terjadi dalam ekonomi global akan sangat berpengaruh kepada kita", tutur Susiwijono.

Di tingkat global yang sedang dalam kondisi sulit, akan mengharuskan Indonesia untuk sangat berhati-hati dalam menerbitkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi global.

"Kita harus menghindari policy yang dapat menjadikan kita salah langkah dalam ekonomi global," jelas Susiwijono.

Dalam world economy outlook rilisan IMF dikatakan bahwa tidak hanya perlambatan ekonomi, tahap recovery pun akan sulit.


Susiwijono juga memaparkan data menurut IMF yang menunjukkan bahwa ada pengoreksian proyeksi dari IMF. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan 3,7%. Namun, IMF merilis tadi malam yang angkanya terkoreksi menjadi 3,3%

"IMF biasanya membuat proyeksi di bulan Januari, April, Juni, dan Oktober. Nah ini yg terkoreksi terus. Dari yg tahun yg lalu 3,7%, per tadi malam menjadi 3,3%. Ini harus kita perhatikan sama sama," tutur Susiwijono. (dna/dna)

Hide Ads