Kemnaker Fokus Tingkatkan Pembangunan SDM Lewat Pelatihan Vokasi

Kemnaker Fokus Tingkatkan Pembangunan SDM Lewat Pelatihan Vokasi

Tia Reisha - detikFinance
Rabu, 10 Apr 2019 19:12 WIB
Foto: Kemnaker
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) makin menggenjot pelatihan vokasi secara masif yang merupakan program prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal ini pun dibahas pada acara bertema 'Sinergi Pers dan Pemerintah dalam Pembangunan SDM Indonesia'.

"Setelah ada arahan Presiden Jokowi 2019 untuk prioritas pembangunan SDM, Kemnaker semakin masif melakukan pelatihan vokasi, lebih digenjot lagi," kata Karo Humas Kemnaker Soes Hindharno dalam keterangan tertulis, Rabu (10/4/2019).

Soes Hindharno yang membacakan sambutan dari Sekjen Kemnaker Khairul Anwar pada acara yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini, mengatakan konsistensi keseriusan Kemnaker dalam pelatihan diperlihatkan dengan terus melakukan beberapa terobosan, yakni pelatihan secara masif di Balai Latihan Kerja (BLK), pemagangan terstruktur dan sertifikasi uji kompetensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Soes menambahkan pelatihan lainnya di BLK merupakan upaya peningkatan daya saing manusia Indonesia, yakni memberikan triple skilling di antaranya skilling, up-skilling, dan re-skilling. Skilling untuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill, up-skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skill, sedangkan re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru.

"Triple skilling tersebut untuk memastikan agar daya saing tenaga kerja lebih baik dan sesuai dengan perubahan di pasar kerja," katanya.


Soes menegaskan untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, pemerintah juga membangun BLK Komunitas. Hal ini ditunjukkan pada 2017 terdapat 50 BLK Komunitas dan meningkat setahun berikutnya menjadi 75 BLK Komunitas.

"Tahun 2019 naik menjadi 1.000 BLK Komunitas berbasis pesantren," ujar Soes.

Ia juga menegaskan memasuki industri 4.0 dan teknologi digital persaingan bisnis dan pembangunan yang semula banyak bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, dan bergeser pada persaingan penguasaan teknologi informasi serta kompetensi angkatan kerja yang membutuhkan SDM berkualitas.

"Saya yakin bahwa SDM Indonesia tidak kalah, bila dibandingkan dengan negara lain maka kita harus bersemangat meningkatkan potensi diri," katanya.

Kadisnakertrans Sulsel Agustinus Appang pun menyambut positif situasi ketenagakerjaan di Sulsel yang berjalan kondusif selama tiga tahun terakhir. Bahkan Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur Apindo, SP/SB, pemerintah dan akademisi, pun tetap bersatu meskipun berbeda pandangan.

"Saya senang perkembangan serikat pekerja di Sulsel tiga tahun terakhir ini. Tiga tahun terakhir ada kepuasan tersendiri menghadapi secara langsung dengan buruh/pekerja," katanya.

Agustinus juga mengatakan dari hasil pantauannya dalam berbagai diskusi di Dewan Pengupahan dan Tripartit berjalan kondusif. "Satu minggu terakhir ini tidak ada persoalan atau riak-riak kecil persoalan serikat pekerja atau demo buruh di kabupaten/kota di Sulsel," ujarnya

Sedangkan Plt. Kepala BLK Makassar Asadiah dalam paparannya mengungkapkan target BLK Makassar untuk menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) tahun 2019 sebanyak 1.317 paket dengan 21.072 orang dan target sertifikasi sekitar 15.632 orang, termasuk BLK Bantaeng sebanyak 90 paket.

"BLK Makassar target 225 paket dengan 3.600 orang. Sedangkan UPTD BLK Binaan 774 paket/12.834," kata Asadiah.

Sebelum dialog interaktif, rombongan wartawan Kemnaker menyempatkan kunjungan ke BLK Makasaar. Didampingi Asadiah, 40 lebih awak media melakukan peninjauan ke workshop kejuruan otomotif, las, manufaktur perkakas, manufaktur CNS, listrik dan konstruksi. (mul/ega)

Hide Ads