"Kita ingin jadi negara hebat, betul? Makanya kita harus mampu pecahkan masalah di masyarakat. Kita besarkan Indonesia, kita pastikan pengusaha nasional bisa berkiprah, kita mau negara jadi mandiri, betul? Jangan kerjanya menumpuk utang luar negeri," kata Sandi di depan ribuan milenial yang memenuhi Istora Senayan di Jakarta YES 2019, Rabu (10/4/2019).
Dari hasil blusukannya ke lebih dari 1.500 titik di Indonesia, Sandi menyimpulkan kalau masalah Indonesia masih berkutat pada sempitnya lapangan pekerjaan, harga-harga bahan pokok tinggi, kemiskinan, hingga kesenjangan ekonomi yang kentara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah utama kita bukan NKRI semata, karena NKRI sejak dulu harga mati. Tapi masalah kita itu daya beli lemah. Mari kita pecahkan masalah-masalah ini sama-sama, tidak pandang latar belakang suku, ras, golongan. Semua lapisan masyarakat dari Rote sampai Miangas, dari Sabang sampai Merauke mengalami hal yang sama. Jeritan rakyat semakin jelas," lanjut Sandi dalam orasinya.
Kepada warga Indonesia yang menginginkan perubahan, dia mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih, untuk mendukungnya merealisasikan perbaikan ekonomi Indonesia. Menurutnya, jangan sampai salah memilih pemimpin.
"Perubahan ada di depan mata kita. Ingat, 17 April kita punya kekuatan mengubah Indonesia, karena pemilu ini bukan hanya 2 pasang kandidat, tapi menyangkut nasib jutaan warga Indonesia. Masa depan yang baik milik Indonesia. Jadi teman-teman, memilih pemimpin layaknya investasi," tandas Sandi. (idr/hns)