Sandiaga Terkini: Jual Lagi Saham Saratoga, Kontestan Pilpres Terkaya

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Sandiaga Terkini: Jual Lagi Saham Saratoga, Kontestan Pilpres Terkaya

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Jumat, 12 Apr 2019 20:37 WIB
1.

Sandiaga Terkini: Jual Lagi Saham Saratoga, Kontestan Pilpres Terkaya

Sandiaga Terkini: Jual Lagi Saham Saratoga, Kontestan Pilpres Terkaya
Foto: Dok. BPN Prabowo-Sandiaga
Jakarta - Jelang pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 17 April, cawapres nomor 02 Sandiaga Uno menjual lagi sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Menurut catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 8-12 April 2019, pria yang beken disapa Sandi itu beberapa menjual saham Saratoga.

Totalnya, Sandi meraup Rp 71,7 miliar dari total penjualan saham perusahaan dengan kode perdagangan SRTG itu. Selain penjualan saham Saratoga, berita terpopuler lainnya masih seputar Sandiaga Uno sebagai kontestan pilpres terkaya di antara Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Ma'ruf Amin. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPU, Sandiaga memiliki harta Rp 5 triliun.

Berikut 5 berita terpopuler detikFinance Jumat (12/4/2019).
Jual Lagi Saham Saratoga Jelang Pilpres, Sandi Raup Rp 71 Miliar

Calon Wakil Presiden (Capres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno kembali menjual kepemilikan sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Dalam bulan ini pria yang akrab disapa Sandi itu sudah menjual 19 juta saham SRTG.

Melansir keterbukaan informasi, Jumat (12/4/2019), Sandi sudah melakukan penjualan saham SRTG 4 kali dalam bulan April. Penjualan pertama dilakukan pada 8 April 2019 sebanyak 5 juta saham

Lalu pada 9 April 2019 Sandi melepas 2 juta lembar saham. Kemudian pada 10 dan 12 April dia juga menjual saham SRTG masing-masing sebanyak 7 juta dan 5 juta saham.

Seluruh penjualan saham SRTG itu dilakukan di harga Rp 3.775 per lembar saham. Jika dihitung maka total dana yang didapat Sandi sebanyak Rp 71,7 miliar.

Kekayaan Capres-Cawapres Dibuka, Sandiaga Paling Kaya

Harta kekayaan masing-masing capres-cawapres diumumkan. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPU, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tercatat sebagai orang yang memiliki harta paling banyak.

Sandiaga Uno diketahui memiliki kekayaan senilai Rp 5 triliun.

"Untuk paslon 02 Prabowo Subianto total Rp 1.952.013.493.659, untuk Sandiaga Uno totalnya Rp 5.099.960.524.965," tutur Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).

Untuk Joko Widodo Rp 50.248.349.788, ini total harta kekayaan per tanggal 14 Agustus 2018. Sementara harta kekayaan cawapres Ma'ruf Amin sebesar Rp 11.645.550.894. Jumlah ini berdasarkan laporan kekayaan pada 14 Agustus 2018.

Bandara Kertajati Sepi, Menhub Sebut Itu Proyek Ide Pemprov Jabar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa proyek bandara tersebut adalah usulan dari pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar). Pihaknya sebagai otoritas yang berwenang hanya mewadahi.

"Jadi saya menjawab skenarionya ya, Kertajati itu kita adalah ide pemda, selaku otoritas kami tidak mungkin ide itu kita campakkan itu, kita harus rangkul. Pemda itu harus kita ajak sama-sama," kata Budi Karya ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Ide dari Pemprov Jabar itu pada akhirnya menurut dia perlu dirangkul bahkan dijadikan sebagai program nasional.

"Kertajati adalah ide dari pemda. Kami menganggap itu nggak bisa nggak itu jadi program nasional. Kita rangkul itu, kita lakukan," paparnya.

Terlepas dari itu, Budi Karya juga mengatakan, baik pemerintah Jabar maupun Kementerian Perhubungan bahu-membahu untuk memajukan bandara tersebut.

"Kita bahu-membahu, pemda saya undang, yuk kita bangun ini sama-sama, bahwasanya ada suatu hal yang ini ya kita tanggung sama-sama," tambahnya.


Bisa Nggak Tarif Listrik Turun 20%? Ini Hitungan Jonan

Mengutip CNBC Indonesia, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan cara yang bisa ditempuh untuk menurunkan tarif ialah menaikan subsidi.

"Menurut saya bisa tapi harus tingkatkan subsidi. Nambah hampir dua kali lipat, sekitar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun," kata Jonan.

Meski demikian, Jonan menekankan mesti ada prioritas kebijakan yang dipilih, apakah anggaran untuk subsidi atau pembangunan.

"Itu mau untuk subsidi atau pembangunan. Pilihan setiap pemerintahan maunya bagaimana, apa mau bangun jalan lagi, bangun kelistrikan di desa desa atau bagaimana?" ujarnya

Jonan mengingatkan masih terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang belum terakses listrik. Jika ingin subsidi yang dinaikan, artinya listrik hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah punya akses listrik saja seperti di kota-kota.

"Yang belum ada layanan kelistrikan malah tidak dapat subsidi sama sekali jika tarif diturunkan. Prinsip keadilan sosialnya ini bagaimana nantinya," kata Jonan.


Tommy Soeharto Mau Bikin 500.000 Rumah Murah Bareng Pengusaha Dubai

Putra Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto berencana mengembangkan rumah murah. Untuk membangun rumah murah itu, perusahaannya yakni PT Berkarya Makmur Sejahtera menggandeng perusahaan asal Dubai, Unit Emirat Arab, Bin Zayed Group.

Rencana pembangunan rumah murah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang berlangsung kemarin di Crown Plaza Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Khusus rumah murah, menurut Tommy jumlah yang akan dibangun sekitar 500.000 unit.

"Kalau US$ 5 miliar itu kita konversikan tadi proyek rumah, satu rumah rumahnya US$ 10 ribu, Rp 145 juta, berarti akan membuat kurang lebih 500 ribu, memang akan diupayakan ke arah ke sana," terang Tommy

"Tapi tentunya tidak langsung 500 ribu secara bersamaan. Karena nanti dilihat yang feasible di mana saja, dan kesiapan dari pada tanah yang ada, berapa jauhnya. Sehingga nanti kita lihat proyek per proyek," sambungnya.


Hide Ads