"Alhamdulillah, saya dan istri ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Semoga prosesnya berlangsung lancar dan hasilnya akan menjadikan Indonesia semakin baik," ujar Arcandra usai mencoblos di TPS 007 di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (17/4/2019).
"Pemilu adalah cerminan tanggungjawab kita untuk memajukan negara yang kita cintai ini dengan memilih wakil-wakil terbaik," ujar Arcandra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibandingkan di Amerika tentu pemilu di Indonesia, dengan segala keragaman budayanya, jauh lebih meriah dan penuh warna. Kita harus bersyukur sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat menjalankan demokrasi dengan lebih baik," imbuhnya.
Setelah menjadi wakil menteri, Arcandra melakukan sejumlah terobosan untuk membangkitkan kembali sektor migas dan energi Indonesia. Salah satunya ialah menginisiasi lahirnya sistem fiskal gross split menggantikan sistem cost recovery yang mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dengan gross split, kontraktor migas akan membiayai seluruh biaya eksplorasi dan produksi migas tanpa membebani APBN lagi. Setelah lahir gross split, lelang blok migas selama 2017-2018 berhasil menetapkan 14 pemenang lelang. Padahal di tahun 2015-2016, lelang blok migas dengan cost recovery tak satupun yang diminati investor migas.
Berkat sistem gross split, pemerintah mendapatkan dana besar untuk membiayai eksplorasi dan penemuan cadangan migas baru melalui dana komitmen kerja pasti (KKP) yang disiapkan investor pengelola blok migas. Total dana KKP yang telah tersedia kini mencapai lebih dari Rp 31,5 triliun.
Baca juga: Airlangga Tak Berani Mimpi Jadi Menteri Lagi |