Hasil Quick Count 01 Unggul, Akankah Jokowi Effect Muncul Lagi?

Hasil Quick Count 01 Unggul, Akankah Jokowi Effect Muncul Lagi?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2019 06:26 WIB
1.

Hasil Quick Count 01 Unggul, Akankah Jokowi Effect Muncul Lagi?

Hasil Quick Count 01 Unggul, Akankah Jokowi Effect Muncul Lagi?
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Hasil penghitungan cepat atau quick count sementara dari mayoritas lembaga survei mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Hasil itu disebut-sebut memberikan dampak ke pergerakan nilai tukar Rupiah.

Pada saat penghitungan quick count kemarin dibarengi juga dengan mata uang garuda mengalami penguatan. Bahkan dolar AS sudah tinggalkan level Rp 14.000-an.

Kondisi ini hampir mirip dengan Pilpres 2014. Saat itu Jokowi-JK menang, kemudian memberikan dampak positif termasuk ke pergerakan nilai tukar rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apakah fenomena yang dulu disebut Jokowi Effect itu akan terulang lagi?

Melansir data Reuters, pada perdagangan Rabu (17/4/2019), nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah sepanjang hari ini terus mengalami pelemahan. Bahkan dolar AS kini meninggaljan level Rp 14.000 ribu.

Pada pukul 11.32 WIB dolar AS tertekan ke level Rp 14.000. Kemudian pada pukul 13.30 WIB, dolar AS sedikit menguat ke level Rp 14.080. Kondisi ini pun bertahan hingga kegiatan hitung cepat Pilpres alias quick count pada pukul 15.30 WIB.

Namun setelah mayoritas survei dari quick count sementara keluar Rupiah kian menguat. Kini dolar AS berada di level Rp 13.985.

Menurut Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan Pemilu 2019 cukup memberikan pengaruh terhadap pergerakan nilai tukar. Dia juga yakin hasil dari quick count juga ikut memberikan sentimen.

"Pilpres akan memberikan tenaga buat Rupiah," tuturnya kepada detikFinance.


Kondisi ini mirip dengan ketika Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014. Saat itu rupiah terus menguat lantaran para investor menyambut baik kemenangan mereka.

Lalu apakah kondisi serupa akan terjadi jika Jokowi-Ma'ruf Amin benar-benar memenangkan Pilpres 2019?

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama Jokowi Effect akan kembali berlaku, baik di pasar modal maupun nilai tukar rupiah.

"Jokowi Effect masih berlaku. Hal ini juga berlaku pada rupiah," ujarnya kepada detikFinance.

Nafan yakin, jika benar Jokowi menang akan menambah daya dorong penguatan nilai tukar Rupiah tahun ini. Dia memprediksi dolar AS di akhir tahun nanti menuju level Rp 13.765.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan. Dia meyakini Rupiah akan terus menguat dan bertahan di bawah level Rp 14.000.

"Trend penguatan akan berlanjut. Hasil Pilpres akan menjadi tenaga bagi Rupiah mencoba di bawah Rp 14.000," tuturnya.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menilai pelaku pasar akan menyambut baik kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu diyakininya dengan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini.

Menurutnya penguatan IHSG beberapa waktu terakhir juga terpengaruh dari hasil riset beberapa lembaga survei. Pelaku pasar dinilainya masih berharap Jokowi memimpin Indonesia.

"Kalau kita lihat dari 1 bulan sebelum Pemilu juga terlihat pasar juga sudah banyak melakukan inisiatif based on hasil survei," ujarnya kepada detikFinance.

Jika dilihat perdagangan saham selama 1 bulan, IHSG bergerak cukup bergejolak. IHSG sempat menyentuh level terendah 6.390. Namun belakangan ini IHSG rebound hingga terakhir berada di level 6.481.

Alfred juga yakin jika Jokowi menang maka akan muncul lagi fenomena Jokowi Effect di pasar modal. Seperti diketahui fenomena ini muncul saat Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014.

"Kami sangat yakin ada Jokowi Effect. Tapi mungkin tida terlalu panjang, artinya bersifat sementara. Kami prediksi psikologis IHSG bisa sentuh level 6.600," ujarnya.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga yakin akan ada fenomena Jokowi Effect. Sebab menurutnya bukan hanya pelaku pasar domestik yang mayoritas berharap Jokowi menang tapi juga pelaku pasar asing.

"Sepertinya para pelaku pasar global sangat mengapresiasi kemenangan Jokowi pada quick count tersebut. Dengan demikian, akan terjadi net buy asing. Jokowi effect masih berlaku," terangnya.

Untuk perdagangan besok hari, Nafan yakin IHSG bergerak di zona hijau. Dia memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 6.421-6.515.

Hide Ads