Jakarta -
Pemilihan presiden (Pilpres) baru saja terlaksana. Meski belum ditetapkan pemenangnya, aktivitas Pilpres ini rupanya memberikan berkah kepada para pedagang bunga.
Sebab, pedagang bunga mendapat order papan karangan bunga ucapan selamat. Ucapan selamat itu ditujukan kepada semua kandidat, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Order pesanan karangan bunga menjadi salah satu berita terpopuler
detikFinance. Selian itu, ada juga berita petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak terdaftar asuransi kerja hingga kinerja pasar modal tahun politik. Berikut berita selengkapnya:
Toko bunga mulai menerima pesanan papan karangan bunga ucapan selamat untuk presiden, meski belum ada hasil resmi. Pesanan itu ditujukan kepada dua pasangan calon (paslon) yakni Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.
Ridwan Januar, salah satu pedagang di Rawa Belong, Jakarta mengaku telah menerima pesanan papan bunga sejak kemarin. "Baru kemarin pesannya, selesai nyoblos, tanggal 20 (April)-nya," katanya kepada detikFinance, Minggu (21/4/2019).
Dia mengatakan, telah menerima 3 order papan ucapan selamat. Ucapan itu ditujukan ke calon presiden Prabowo Subianto.
"Kemarin ada 3, untuk Pak Prabowo. Makanya saya nunggu Pak Kokowi belum ada ini," tambahnya.
Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat bertugas menyukseskan Pemilu Serentak 2019. Sayangnya banyak petugas KPPS tak didaftarkan asuransi kerja, dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK).
Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, hanya segelintir KPU daerah dan Banwaslu daerah yang inisiatif mendaftarkan petugas ke BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi ada beberapa yang parsial itu didaftarkan ke kami dari KPUD. Hanya sebagian tapi nggak banyak. Itu kan petugas KPPS itu sampai 8 juta. Yang terdaftar di kami itu sangat sedikit, itu umumnya dari KPU daerah," katanya saat dihubungi detikFinance.
Namun dia belum mendapatkan angka persis berapa banyak anggota KPPS yang didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Dia hanya menjelaskan dari KPU pusat tidak ada yang mendaftarkan petugas agar mendapatkan jaminan ketenagakerjaan.
"Jadi secara sentral dari KPU-nya memang tidak mendaftarkan tapi ada beberapa KPU daerah, dan Banwaslu daerah yang berinisiatif mendaftarkan," paparnya.
Pasar modal tercatat positif di tahun politik. Hal itu tercermin dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun berjalannya pemilihan umum (pemilu).
Dalam catatan detikFinance, IHSG ditutup positif di tahun 2014. Pada tahun itu, terjadi pemilihan presiden yang mana Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebagai kandidatnya.
IHSG bertengger di level 5.178,37 pada 29 Desember 2014. IHSG naik sebanyak 21,15% dibanding akhir tahun 2013 di level 4.274,17. Di tahun 2014, IHSG sempat mencatat rekor di level 5.246,48 pada 8 September 2014.
Mundur ke 2009, kinerja IHSG tak kalah cemerlang. Pada 29 Desember 2009 IHSG ditutup pada level 2.518,99. IHSG naik tajam sebanyak 85,85% dari posisi akhir 2008 di level 1.355,40.
Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat itu juga naik tajam. Tercatat kapitalisasi pasar di akhir 2008 sebesar Rp 1.076 triliun kemudian naik sebanyak 86,41% ke Rp 2.007 triliun di akhir tahun 2009.
Mundur beberapa tahun ke belakang, sepatu yang sudah kotor lazimnya dicuci sendiri oleh pemiliknya atau asisten rumah tangga. Masih sangat langka orang yang mengandalkan jasa cuci sepatu lantaran saat itu memang masih jarang.
Mungkin tak banyak juga yang terpikir untuk membuka bisnis jasa cuci sepatu, karena berpikir "siapa sih yang mau menggunakan jasa semacam itu?" Tapi siapa sangka kini keberadaan bisnis tersebut sudah menjamur di mana-mana dengan beragam merek.
Melihat fakta banyaknya layanan jasa cuci sepatu di Indonesia membuktikan bahwa bisnis tersebut memang menjanjikan dan mampu eksis hingga saat ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman