Demikian dikatakan Askolani saat jumpa pers, APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin (22/4/2019).
"Anggaran 2019 ini dalam periode saat ini jauh lebih tinggi dibanding 2018 dan percepatan belanja bansos untuk masyarakat. Ini tidak ada kaitan dengan pemilu. Jadi bu system," tutur Askolani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan anggaran bansos tahun ini lebih tinggi karena volumenya meningkat, ditambah naiknya penerima program keluarga harapan.
Selain itu, Askolani mengatakan, pemerintah mempercepat pelunasan penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan. "itu juga untuk lunasi kewajiban kita yang sudah diatur Kemenkeu," ujarnya.
Baca juga: APBN Alami Defisit 0,63% per Maret 2019 |
"Untuk bantuan pangan non tunai (BPNT) juga (kami) percepat eksekusinya ke masyarakat jadi lebih nyata. Uang APBN bisa dilaksanakan sejak Januari dan lebih cepat lebih baik," katanya.
Seperti diketahui, salah satu pos pengeluaran pemerintah yang naik tinggi di triwulan I-2019 adalah bantuan sosial dengan peningkatan 106,6% menjadi Rp 37,7 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17,9 triliun. Sedangkan realisasi subsidi yang masuk pos belanja pemerintah mencapai Rp 21,8 triliun. (zlf/zlf)











































