Pesan CT: Pengusaha Harus Adaptasi Perkembangan Milenial

Pesan CT: Pengusaha Harus Adaptasi Perkembangan Milenial

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 25 Apr 2019 22:15 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Founder & Chairman of CT Corp Chairul Tanjung (CT) bicara mengenai tantangan yang perlu diwaspadai khususnya oleh pelaku usaha. Tantangan yang dimaksud ialah generasi milenial dan perkembangan teknologi informasi.

Dia menjelaskan, saat ini terjadi perubahan gaya hidup sejalan dengan perkembangan teknologi. Sementara, sebanyak 70% penduduk Indonesia ialah usia produktif di mana mayoritas merupakan generasi milenial.

Mengutip majalah Time, CT menyebut generasi itu ialah Me Me Me Generation. Generasi ini yang 'gue banget' tak peduli dengan orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lanjutnya, generasi milenial memiliki sejumlah kriteria. Antara lain, berani mengeluarkan uang banyak untuk mencari pengalaman atau experience.

"Buat mereka experience is everything. Jadi buat mereka pakaian nggak penting, yang penting mereka ada di tempat yang orang selfie sharing sosial media itu viral," kata CT dalam acara Gala Dinner 50th Anniversary Bank Mega & Economic Outlook di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Kemudian, generasi ini merupakan generasi yang sadar kesehatan (health conscious).

"Mereka health conscious, kalau kita makan nasi padang luar biasa, makan soto kaki kambing luar biasa, nasi kambing luar biasa, mereka nggak suka, sukanya salad-salad, yang ada cheese sampai minuman pakai chesse," ujarnya.


"Jadi eranya berubah mereka sangat health conscious, maka saya ke depan saya khawatir makanan tradisional kita ini," candanya.

Kemudian, generasi ini punya tipikal berani belanja lebih banyak. Tak heran, mereka berani mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk nonton konser di luar negeri.

Maka itu, CT pun berpesan, pelaku usaha mesti cepat beradaptasi. Jika tidak, maka akan tertinggal.

"Terkait dengan perubahan ini, kita harus cepat beradaptasi demi masa depan. Kalau tidak, kita akan tertinggal, dan akhirnya we have to reinvent our bisnis kita. Karena apa semua berubah, kalau bisnis model kita sama seperti yang lalu-lalu maka pelan tapi pasti, percaya sama saya performance perusahaan atau lembaga akan step by step tertinggal," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads