Merespons kondisi tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, aparat pun harus bisa beradaptasi agar bisa menjawab tantangan zaman yang kini sudah serba digital.
"Tidak ada jalan untuk mundur yang ada hanyalah jalur untuk menapaki masa depan. Tidak ada pilihan lain selain bekerja keras dan cerdas dengan mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah dimulai sejak anda (Taruna AKPOL) berada di lembaga pendidikan AKPOL," kata Syafruddin dalam keterangannya, Selasa (30/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menjelaskan, penguasaan teknologi oleh aparat sangat dibutuhkan seiring meningkatnya ancaman penyalahgunaan teknologi untuk aksi kejahatan yang bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional dan juga perekonomian.
"Dulu tidak ada bentuk kejahatan bernama hoax, sekarang barang itu sudah ramai bermunculan di media sosial tumbuh subur bagai gurita," ujar Syafruddin saat memberi kuliah umum di Akademi Kepolisian, Semarang.
Untuk itu institusi POLRI harus siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dan dampaknya.
Hadir dalam kuliah umum ini Gubernur AKPOL, Irjend Rycko Amelza D, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Direktur Bintarlat, Direktur Akademik AKPOL, para pejabat utama AKPOL serta para tenaga pendidik. (dna/fdl)