Menhub bakal Berat Turunkan Harga Tiket Pesawat?

Menhub bakal Berat Turunkan Harga Tiket Pesawat?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 05 Mei 2019 11:35 WIB
Menhub bakal Berat Turunkan Harga Tiket Pesawat?
Foto: U.S. Air Force via defensenews.com
Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji untuk membuat harga tiket pesawat lebih murah sebelum musim mudik lebaran. Ekonom memprediksi hal ini akan berat dilakukan, karena kondisi peak season, yang artinya permintaan tiket pesawat memang tinggi.

Badan pusat statistik (BPS) mencatat harga tiket pesawat masih tinggi, bahkan setelah musim liburan sudah dilewati.

Begini selengkapnya:

Sulit Terealisasi

Foto: Ilustrasi pesawat (iStock)
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan janji tersebut akan sulit untuk direalisasikan.

Pasalnya musim mudik Lebaran adalah peak season. Di mana permintaan tiket pesawat melonjak tinggi. "Itu berat (untuk direalisasikan," ujar Bhima kepada detikFinance, Sabtu (4/5/2019).

Dia menyebutkan, selain peak season masalah tiket pesawat ini sebenarnya sederhana, yakni masalah kartel maskapai.

"Kemarin alasan harga avtur mahal, sekarang sudah turun avturnya. Masalah kurs rupiah juga disebut, sekarang kursnya sudah stabil. Sebenarnya tidak ada lagi alasan tiket masih mahal dan menyumbang inflasi sejak awal tahun. Artinya ada dominasi dua grup maskapai yang mengendalikan harga dan merugikan masyarakat," jelas dia.

Menurut Bhima avtur bukanlah sebab utama harga tiket naik yang selama ini disebut-sebut oleh pemerintah dan maskapai. Dugaan kartel itu harus diselidiki. Pasalnya kenaikan harga dan penurunan harga selalu bersamaan.

Karena itu komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) harus mempercepat proses penyelidikan kartel maskapai. Dia mengatakan KPPU jangan segan menerapkan sanksi berat apabila maskapai terbukti melakukan kartel.

"Dari regulasi menteri perhubungan batas tiket atas dan bawah harus direvisi karena tidak efektif. Terakhir ganti menhub karena tidak becus selesaikan masalah tiket pesawat," imbuh dia.

Lepas Tangan

Foto: (Esa Matinvesi/CNN)
Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan pemerintah tidak bertanggung jawab dengan masalah harga tiket pesawat ini.

Pasalnya harga tiket tak kunjung turun meski peak season telah berakhir.

"Pemerintah sengaja lepas tangan, Lebaran itu kan permintaan tinggi dan secara musiman harga tiket seluruh moda transportasi naik, tiba tiba tiket pesawat murah, saya ragu," ujar Bhima.

Bhima bilang, faktor musiman jelang lebaran justru membuat harga tiket pesawat semakin naik dan menyumbang inflasi secara konsisten.

Hal ini menurut dia, sengaja membuat masyarakat untuk pindah moda ke transportasi darat.

"Kuat dugaan ini kesengajaan untuk isi jalan tol trans Jawa yang kosong. Bisa juga untuk dorong pertumbuhan kredit kendaraan pribadi biar kredit kendaraan naik. Jadi ada skenario jahat dibalik mahalnya harga tiket," imbuh dia.

Kemenhub Konsultasi

Foto: Ilustrasi pesawat (iStock)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) konsultasi ke Ombudsman RI dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait harga tiket pesawat. Kemenhub menilai persoalan harga tiket pesawat yang disebut mahal butuh pengkajian lintas sektoral.

"Kami masih evaluasi dan konsultasi dengan Ombudsman dan KPPU," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana Banguningsih Pramesti kepada wartawan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Sabtu (4/5/2019).

Polana mengakui pemerintah sudah mengatur tarif batas atas dan batas bawah tiket pesawat. Disebutnya, tarif batas atas sudah tidak naik sejak tahun 2014, namun untuk mengkaji harga tiket, pemerintah tidak bisa memutuskan sepihak.

"Kami memang tak bisa evaluasi sendiri, harus bersama maskapai karena komponen tarif banyak, seperti nilai tukar mata uang, harga avtur yang fluktuatif, biaya spare part, training, biaya bandara, dan lainnya," ujarnya.

"Kalau ada penurunan (diputuskan) bersama. Kami sudah bertemu dengan maskapai, dan airline akan evaluasi, tapi airlane tak hanya menerbangi rute padat, tapi juga menerbangi rute yang kurang padat," imbuhnya.



Halaman 2 dari 4
(kil/zlf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads