Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengingatkan kepada seluruh menteri dan pejabat kabinet kerja untuk mendorong kinerja investasi dan ekspor agar memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.
Peniliti dari INDEF Eko Listyanto mengungkapkan pada kuartal I-2019 laju investasi dan ekspor masih stagnan. Hal itu dikarenakan dampak dari ekonomi dunia yang masih penuh ketidakpastian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk triwulan I-2019 investasi masih stagnan, demikian juga ekspor juga melambat dibanding periode tahun lalu karena melambatnya ekonomi global," kata Eko saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan laju investasi pada kuartal I-2019 akan melambat karena terdampak oleh Pemilu Pilpres dan Pileg pada April tahun ini.
"Menjelang pemilu investor cenderung wait and see," ujar Piter.
Sedangkan ekspor, kata Piter, akan mengalami perlambatan dikarenakan dampak lesunya perekonomian dunia. Menurut dia, pertumbuhan investasi akan berada kisaran 5,5-6%, sedangkan ekspor di bawah 5%.
Jika dilihat dari struktur produk domestik bruto (PDB), ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 56,01%, PMTB atau investasi sebesar 33,84%, ekspor sebesar 21,13%, konsumsi pemerintah sebesar 12,09%, konsumsi LNPRT sebesar 1,26%.
Adapun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2018 sebesar 5,08%, PMTB sebesar 6,01%, ekspor sebesar 4,33%, konsumsi pemerintah 4,56%, konsumsi LNPRT 10,79%. (hek/zlf)











































