Keuntungan dalam setahun sekali ini dirasakan bagi para petani kolang-kaling yang berada di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Mendelem, Kecamatan belik, Kabupaten Pemalang. Di bulan puasa ini, pesanan kolang-kaling meningkat. kenaikannya mencapai 100% lebih.
Supar (66) salah seorang petani kolang-kaling warga Desa Mendelam mengatakan, dalam sehari saat ini dirinya bisa memproduksi buah kolang-kaling sekitar 400 kg lebih. Padahal di hari biasa Supar hanya memproduksi 100 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma produksi yang naik, harga kolang-kaling memasuki puasa juga turut naik. Saat ini buah kolang-kaling dijual petani ke pedagang atau pengepul sekitar Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per kg. Padahal di hari biasanya hanya Rp 5.000 per kg.
"Kalau pesanannya ya banyak. Ada juga pedagang yang datang ke sini tidak dari Pemalang saja ada juga dari Purbalingga dan Tegal," katanya.
Di desanya memang rata-rata warga memiliki kebun dengan pohon kolang-kaling. Hampir setiap bulan ramadhan tiba, para pembeli baik pedagang ataupun pengepul datang langsung ke rumah para petani untuk membeli langsung buah kolang-kaling.
"Kalau di daerah sini banyak pohonnya. Hampir setiap kebun ada pohonnya," kata warga lainnya bernama Supardi.
Ya memang, buah kolang-kaling sudah biasa menjadi buruan masyarakat pada saat bulan puasa. Buah tersebut biasanya dijadikan kolak atau minuman dingin dan biasanya disantap sebagai menu pembuka saat berbuka puasa.
![]() |