Luhut Blak-blakan soal Sexy Killers hingga #PecatBudiKarya

Luhut Blak-blakan soal Sexy Killers hingga #PecatBudiKarya

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 09 Mei 2019 02:34 WIB
1.

Luhut Blak-blakan soal Sexy Killers hingga #PecatBudiKarya

Luhut Blak-blakan soal Sexy Killers hingga #PecatBudiKarya
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai isu negatif yang belakangan mencuat. Isu-isu tersebut baik terkait kebijakan pemerintah maupun pribadinya.

Mengenai kebijakan pemerintah, yang sedang ramai adalah #PecatBudiKarya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinilai gagal menurunkan harga tiket sehingga terjangkau.

Terkait pribadi Luhut, isu yang masih hangat adalah film dokumenter Sexy Killers. Dalam film tersebut, pengusaha tambang batu bara, termasuk Luhut dikesankan negatif, yaitu merusak lingkungan, mencemari udara, bahkan sisa galian tambang yang tak ditutup ikut merenggut nyawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas apa kata Luhut? detikFinance merangkum selengkapnya pada halaman berikut.
Nama Luhut dalam film tersebut mejeng bersama perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) yang disebut-sebut miliknya.

"Sexy Killers, saya terus terang nggak ada urusan dengan Sexy Killers, saya di sini cuma ada satu perusahaan yang ikut yaitu Kutai Energi, itu saya memang punya 99%, tapi kalau Toba Bara Sejahtera itu public company," kata Luhut di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Dia menegaskan telah lama menjual kepemilikan sahamnya di Toba Bara Sejahtera. Dulu memang dia memiliki mayoritas saham di sana.

"Dulu memang saya majority, tapi 3,5-4 tahun lalu saya jual, jadi saya nggak punya lagi saham di sana. Jadi kalau dibilang yang aneh-aneh nggak lah," sebutnya.

Terkait citra perusahaan di sektor tambang miliknya yang dikesankan buruk dalam Sexy Killers, Luhut juga menepis dengan tegas. Dia mengaku perusahaannya taat pada aturan yang berlaku.

"Kutai Energi pun saya baru dapat laporan terima penghargaan lagi mengenai lingkungan dan mengenai pembayaran pajak beberapa waktu yang lalu, dan CSR mereka pada pendidikan di daerah itu tadi saya baru lihat," tambahnya.

Menanggapi hastag tersebut, Luhut menilai bahwa Budi Karya adalah sosok yang paten. Menurutnya kinerjanya bagus sebagai menteri perhubungan.

"Nggak, nggak lah, Pak Budi Karya itu kan paten, bagus kok," kata Luhut saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Luhut menjelaskan, mahalnya harga tiket pesawat yang bikin heboh juga disebabkan oleh harga bahan bakar pesawat atau avtur.

"Sekarang ini harga minyak kita minta juga supaya jangan Pertamina saja lah, jadi supaya masuk private sector lain sehingga kalau ada kompetisi harganya itu bisa turun," paparnya.

Dia menyebutkan saat ini harga avtur dari Pertamina lebih mahal dibandingkan di Singapura.

"Kalau sekarang kan beda dengan Singapura, masih 25% (bedanya). Kita mau jangan beda jauh dengan Singapura," tambahnya.

Luhut gerah dengan isu Indonesia mau dijual ke China. Isu tersebut muncul dikait-kaitkan dengan program One Belt One Road (OBOR) antara Indonesia dan China. Luhut menegaskan proyek OBOR bukan dimaksudkan untuk menjual Indonesia ke China.

"Jadi kalau ada ketakutan seolah-olah Indonesia ada isu dijual atau segala macam itu tidak terjadi," kata Luhut saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Luhut memastikan kerja sama investasi dalam proyek OBOR dipelajari dengan benar agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jadi ada beberapa hal tertentu kami ikutkan dengan konsultan asing supaya jangan sampai ada hal-hal yang tidak kita inginkan," paparnya.

Dia menyatakan pemerintah tidak bodoh membiarkan Indonesia dijual ke bangsa lain.

"Jadi kita nggak bego-bego banget lah. Kita tak mungkin, karena kita cukup tahu apa yang harus kita lakukan," tambahnya.

Hide Ads