Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 sebesar 5,07%,
Saat ditanya apakah target pertumbuhan itu berat untuk dicapai, Sandiaga menggeleng dan tersenyum sambil menjawab, "Very difficult (sangat sulit)," ujar Sandiaga di Universitas Bakrie, Jakarta, Kamis (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang bilang, ya ini baru kuartal pertama. Tapi menurut saya ini adalah awal yang tidak baik. Bahwa lagi-lagi kita gagal untuk mengelola ekonomi. Mestinya kita bisa tingkatkan pertumbuhan dan itu yang kita butuhkan," jelas Sandi.
Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah berjuang pada kuartal II, III dan IV agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dari tahun lalu. Meski pertumbuhan ekonomi kuartalI-2019 naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu, dua indikator penting perekonomian nasional yaitu ekspor dam investasi realisasinya tidak seperti yang diharapkan pemerintah. Investasi tumbuh melambat sedangkan ekspor negatif.
Meski begitu, menurut Darmin, pemerintah memiliki strategi mengejar target perekonomian 5,3% di 2019. Antara lain, menggenjot ekspor komoditas yang berkaitan dengan industri 4.0 atau digitalisasi.
Selanjutnya, tetap mendorong ekspor produk makanan dan minuman. Lalu, sektor kimia, dan otomotif.
"Strateginya sudah kita jelaskan berkali-kali, apa saja yang akan kita kerjakan dengan ekspor," tutur Darmin. (kil/hns)