"Defisit anggaran Rp 101 triliun atau 34,1% dari alokasi defisit tahun ini. Dan ini lebih dalam defisitnya dibandingkan April tahun lau Rp 54,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam paparannya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Ia menjelaskan, dalamnya defisit anggaran April 2019 ini dipicu oleh stagnannya pertumbuhan pendapatan negara. Padahal, belanja negara cenderung tumbuh tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realisasi belanja negara tumbuh 8,4% lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,3%
"Tekanan pendapatan negara sementara belanja negara relatif sama menghasilkan kondisi APBN April defisit dari tahun lalu," tutur dia.
Catatan saja, sepanjang April 2019, penerimaan negara hanya mencapai Rp 530,7 triliun tumbuh 0,5%. Angka ini baru melingkupi 24,5% dari target tahun 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. (dna/dna)