Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan secara tahunan atau year on year (yoy) angka inflasi berada di kisaran 3,1%. "Inflasi ini lebih rendah dari rata-rata selama 3 tahun terakhir. Sekarang sampai minggu keempat inflasi lebih rendah lagi yakni 0,47% secar bulanan," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Dia mengungkapkan, inflasi ini disebabkan oleh beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan seperti cabai merah, bawang putih, daging ayam dan telur ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarif angkutan udara ini merespons ketentuan pemerintah tentang tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan beberapa waktu lalu," jelas dia.
Pemerintah di tingkat pusat dan daerah serta Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan guna terus membawa inflasi dalam tren menurun dalam kisaran 3Β±1% pada 2020 dan 2021 sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang, dan inklusif.
Tiga langkah strategis yang disepakati untuk menjaga inflasi 2019 tetap berada dalam kisaran sasarannya adalah menjaga inflasi dalam kisaran sasaran, terutama ditopang pengendalian inflasi volatile food maksimal di kisaran 4-5%. Strategi ini dilakukan melalui empat kebijakan utama (4K) terkait Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Kemudian sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ditempuh dengan memberikan prioritas kepada Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data yang akurat.
Baca juga: Asyik! Tol Cisumdawu Bisa Dipakai Mudik |











































