Seusai rapat, Ali mengatakan, pemerintah berniat mendorong penggunaan aspal produk dalam negeri ini. Dia bilang, saat ini aspal buton baru memenuhi 25% dari kebutuhan nasional, di mana kebutuhan nasional 1,2-1,3 juta ton.
"Produksinya baru menggunakan 75% impor, 25% aspal buton dari 1,2 juta per tahun. Itu kebutuhan terpakai, sekarang 1,3 juta ton, dari 1,3 juta ton digunakan aspal buton baru 25%," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin (27/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tol Cisumdawu Bisa Dipakai Mudik? |
Dia bilang, minimnya penggunaan aspal buton lantaran adanya asumsi aspal minyak lebih baik dari aspal buton. Menurutnya, hal itu tidak benar.
"Kita menganggap kualitasnya aspal minyak lebih baik," ujarnya.
Dia berharap, porsi penggunaan aspal buton dalam negeri berbalik lebih banyak dibanding dari aspal impor. Meski demikian, dirinya belum memaparkan secara strategi yang bakal ditempuh.
"Kalau perlu dibalik, 75% kebutuhan aspal buton," ujarnya.
"Sudah, nanti akan diputuskan, ini rapat terus, ini sudah 3 kali rapat, mudah-mudahan sebelum Lebaran kita ada rapat lagi. Terus kita tingkatkan sampai menghasilkan sesuatu kebijakan yang terbaik," tutupnya.