"Saya tidak mungkin menghentikan arus barang masuk. Dalam trade war yang terjadi saat ini, ada dua yakni pelemahan ekonomi dunia, daya beli dunia lalu kedua arus barang masuk," ucap Enggartiasto saat memantau cafe brand lokal di Jalan Riau, Kota Bandung, Kamis (30/5/2019).
Dia mencontohkan barang dari Cina. Menurut Enggartiasto, kualitas barang dari Cina terbilang memiliki kualitas yang baik dengan didukung harga yang relatif murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggar mengatakan jurus yang bisa menahan kencangnya arus produk luar ini salah satunya penguatan brand lokal. Menurut dia, saat ini sudah mulai bermunculan brand-brand lokal seperti cafe-cafe khas dalam negeri seperti 'Warung Upnormal' hingga 'Bakso Budjangan'.
"Cara yang efektif sebenarnya isilah market dalam negeri. Di awal saya termasuk bertanya ada Upnormal, tiba-tiba Upnormal melesat, ada apa ini, menarik ini. Saya mencoba kemudian Bakso Budjangan, orang ngantri, ini menarik inovatif. Konsumsi domestik harus didorong, tapi harus diisi produk lokal, brand lokal. Saya tidak anti asing, tetapi alangkah baiknya yang lokal berkembang," kata dia.
Pemerintah sendiri siap untuk mendukung perkembangan brand lokal. Terlebih apabila produk-produk yang dihasilkan bisa diekspor ke luar negeri.
"Saya pernah bicara dengan mereka, saya bilang sudah ekspor belum. Kalau belum, silakan ekspor. Kesulitannya apa, nanti saya bantu. Karena saya berkepentingan setiap dollar masuk, menambah devisa," ujarnya. (dir/dna)











































