Fenomena Tiket Pesawat Mahal, Kok Bisa Mukena Syahrini Laku Keras?

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Fenomena Tiket Pesawat Mahal, Kok Bisa Mukena Syahrini Laku Keras?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 30 Mei 2019 20:28 WIB
Fenomena Tiket Pesawat Mahal, Kok Bisa Mukena Syahrini Laku Keras?
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Jelang lebaran ada fenomena menghebohkan mengenai harga tiket pesawat. Di agen travel online seperti Traveloka bahkan terpampang tiket pesawat hingga di atas Rp 20 jutaan.

Mahalnya harga tiket ini disebabkan pesawat transit beberapa kali sebelum sampai tujuan utama. Itu disebabkan tidak ditemukan rute penerbangan langsung.

Selain tiket pesawat yang harganya fantastis, ada juga informasi seputar fenomena mukena Syarhrini yang laku keras meski harganya mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 berita terpopuler detikFinance hari ini:

Tiket Mahal Karena Banyak Transit

Foto: Rengga Sancaya
Pakar penerbangan Alvin Lie menilai, fenomena penerbangan transit yang bikin tiket pesawat jadi mahal karena maskapai memang mengurangi bahkan menghentikan rute-rute penerbangan yang dianggap tidak menguntungkan.

"Maskapai mengurangi frekuensi atau menghentikan beberapa rute yang tidak menguntungkan atau sepi penumpang," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Dipangkasnya sejumlah rute penerbangan langsung pada wilayah tertentu mengharuskan dilakukan penerbangan transit. Seperti kasus yang juga terjadi di penerbangan Jakarta-Makassar.

Berdasarkan penelusuran detikFinance, Kamis (30/5/2019), di Traveloka terlihat kelas bisnis Garuda Indonesia dari Jakarta ke Makassar yang transit di Jayapura. Harganya Rp 24.576.300 pada Sabtu 2 Juni mendatang. Memang, masih tersedia harga paling murah Rp 3.190.590.

Alvin melanjutkan, dipangkasnya beberapa rute penerbangan oleh maskapai imbas dari kebijakan baru mengenai tarif batas atas (TBA) yang dipangkas hingga 16%.

"Dampak langsung dari keputusan Menhub menurunkan TBA. Untuk mencapai titik impas, maskapai harus raih tingkat keterisian pesawat (Load Factor/LF) hingga 80-90%. Naik dari dulunya 65-70%. Jika tidak mencapai LF tersebut, airlines rugi," tambahnya.

Penjelasan Traveloka

Foto: Fadhly F Rachman
CEO Transport Traveloka Caesar Indra menjelaskan, pihaknya menampilkan tiket pesawat kelas bisnis dengan harga Rp 21 juta karena sudah tidak tersedia tiket kelas ekonomi, ditambah rute Bandung-Medan yang transit ke Jakarta juga sudah tidak ada.

"Dapat kami informasikan bahwa ketersediaan tiket pesawat Bandung-Medan kelas ekonomi sudah habis dan kelas bisnis yang transit ke Jakarta juga sudah habis," kata dia dalam keterangan tertulis kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Untuk mengakomodasi masyarakat dari Bandung menuju Medan, kata dia pilihan tiket yang tersedia adalah kelas bisnis yang harus transit di Bali dan Jakarta.

"Opsi tiket yang tersedia dan ditawarkan oleh maskapai adalah kelas bisnis untuk rute Bandung ke Medan, melalui transit ke Denpasar, lalu dari Denpasar menuju Jakarta, hingga kemudian dari Jakarta menuju Medan," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa harga yang tertera di Traveloka adalah harga yang mereka dapatkan langsung dari pihak maskapai.

"Harga yang tertera di platform kami merupakan harga yang kami dapatkan langsung dari pihak maskapai. Mengingat dalam hal ini jenis kelas yang ditawarkan adalah kelas bisnis, tentu harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas ekonomi," tambahnya.

PNS Bisa 'Dijemput' KPK Bila Terima Parsel

Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin meminta seluruh ASN tidak menerima bingkisan lebaran dalam bentuk apapun. Itu karena parsel dapat diindikasikan sebagai gratifikasi atau suap.

ASN tetap diperbolehkan menerima kartu ucapan yang biasa tertera pada parsel, namun bingkisannya dapat dikembalikan ke pihak yang mengirim. Bila parsel tetap diterima maka akan dilaporkan ke KPK.

"Bagi ASN yang membandel menerima parsel akan menerima risiko masing-masing yakni dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Syafruddin dalam keterangan resmi yang ditulis Kamis (30/5/2019).

Selain itu, ASN juga dilarang menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran. Itu sejalan dengan surat edaran KPK. Dia menegaskan mobil dinas hanya boleh digunakan untuk kepentingan dinas, tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Saat lebaran, mobil dinas dipergunakan untuk kedinasan dan tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi," sebutnya.

Mudik Jangan Sampai Habis Bensin

Foto: Rengga Sancaya
PT Pertamina (Persero) mengantisipasi persediaan BBM untuk keperluan mudik sejalan dengan pemberlakuan jalan satu arah atau one way di jalan tol. Cara yang ditempuh ialah menambah pasokan gasoline 10% selama masa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Selain menambah pasokan, Pertamina juga menyiapkan fasilitas tambahan baik di lajur kanan maupun kiri jalan tol.

"Pertamina MOR III telah menyiapkan sejumlah fasilitas tambahan untuk penyediaan BBM di lajur kiri maupun kanan, untuk memudahkan pemudik," kata Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami dalam keterangannya, Kamis (30/5/2019).

Selain SPBU reguler yang sudah ada, sejumlah outlet BBM seperti Kios Pertamina Siaga, SPBU Modular dan Mobile Storage telah berada di sejumlah titik jalur one way. Untuk Kios Kemasan Pertamina Siaga berada di 8 titik yakni :

1. Jalur kiri : Rest Area KM 86A, KM 102 A, KM 130A dan KM 207

2. Jalur Kanan : Parking Bay KM 71 B, Rest Area KM 86 B, KM 130B dan KM 208B.

Di Kios Kemasan Pertamina Siaga tersebut juga sudah disiagakan Motor Kemasan Pertamina Siaga.

Lalu, untuk SPBU Modular, yakni SPBU Mini portabel, yang disiagakan di ruas berikut:

1. Jalur Kiri : Rest Area KM 86A, KM 130A dan KM 207A.

2. Jalur kanan : Rest Area KM 86B, KM 130B.

Sementara, untuk Mobile Storage atau SPBU kantong, yaitu mobil tangki pengangkut BBM yang disiagakan langsung di SPBU untuk mengantisipasi kemacetan. Untuk Tol Cipali, akan ada disiagakan 7 Mobile Storage di SPBU yang berada di jalur tersebut, untuk mengamankan suplai BBM.

Ini yang Bikin Mukena Syahrini Laku Keras

Foto: Instagram/FatimahSyahrini
Penyanyi solo wanita, Syahrini membuat ramai sosial media dengan penjualan mukena seharga Rp 3,5 juta per potong. Uniknya meskipun harga yang dibanderol sangat mahal, mukena tersebut sudah laku hingga 5.000 potong.

Menanggapi hal tersebut, peneliti CSIS, Fajar B Hirawan menjelaskan memang tak hanya di Indonesia di luar negeri juga terjadi tren membeli barang mahal dari artis atau publik figur yang terkenal.

Menurut dia, fenomena ini terjadi karena adanya irasionalitas dalam ekonomi. Ada dua hal yang mempengaruhi hal itu yakni present bias atau mengonsumsi barang untuk memuaskan diri dalam jangka pendek tanpa memikirkan biaya yang mungkin terjadi dalam jangka panjang.

"Kemungkinan kedua adalah lack of control atau mengonsumsi barang lebih banyak atau yang tidak penting," ujar Fajar saat dihubungi detikFinance, Kamis (30/5/2019).

Dia menambahkan, hal ini biasanya terjadi pada masyarakat berpendapatan menengah atau masyarakat yang baru naik kelas pendapatannya ke menengah atas.

"Gaya hidup juga mempengaruhi perilaku konsumsi seperti ini. Ditambah masyarakat yang terinspirasi dengan suatu sosok atau figur yang memang menjadi panutan atau role model dalam kehidupannya," kata dia.
Halaman 2 dari 6
(dna/dna)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads