Enggar mengatakan satu keuntungan kerja sama tersebut yakni meningkatkan nilai perdagangan khususnya ekspor pada masing-masing negara.
"Saya percaya IC-CEPA akan meningkatkan ini (transaksi perdagangan) baik di perdagangan investasi dan lain-lain," katanya di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemendag total ekspor ke Chili pada tahun 2018 mencapai US$ 158,9 juta atau meningkat 0,3% dibanding periode tahun sebelumnya, yakni US$ 158,5 juta.
Selain itu, kata Rodrigo, keuntungan lainnya, yakni membuka pintu perdagangan Indonesia dengan Amerika. Pasalnya, Chile sendiri merupakan hub menuju Amerika Latin.
Dengan begitu, pangsa ekspor Indonesia ke depan diharapkan lebih luas.
"Ekspor Indonesia akan memanfaatkan jaringan kami ke 64 negara, terkuat menurut OECD, dan menjadikan kami pintu masuk ke Amerika Latin," papar dia.
Sementara itu, kerja sama ini akan mulai berlaku 60 hari setelah penukaran piagam yang dilakukan pada hari ini atau 10 Agustus 2019. (ara/ara)