Mengutip CNN, Selasa (11/6/2019), ekonomi Inggris menyusut 0,4% pada bulan April. Angka tersebut lebih besar dibanding data Maret di mana ekonomi Inggris terkontraksi 0,1%.
"Pesan yang jelas adalah bahwa pertumbuhan yang mendasari cukup lamban," kata Ekonom Senior dari Capital Economics, Ruth Gregory.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor manufaktur mengalami tekanan besar. Tiga tahun setelah referendum Brexit, perusahaan-perusahaan berbasis di Inggris masih tidak tahu nasib perdagangan mereka dengan Uni Eropa. Di mana, mereka menyumbang sekitar setengah ekspor barang Inggris.
Output manufaktur anjlok 3,9% dibanding bulan sebelumnya. Sementara, produksi mobil turun 24%.
Rob Kent-Smith, pejabat Kantor Statistik Nasional mengatakan, ada pelemahan yang luas di manufaktur. Produksi bahan kimia, farmasi, dan logam dasar menurun di April.
Lebih lanjut, dari data survei mencakup sektor jasa, manufaktur dan konstruksi pada Mei memperkuat kesimpulan jika ekonomi Inggris sedang terhenti.
"Dengan kelumpuhan Brexit dan ekonomi global yang melambat, kami ragu PDB akan tumbuh lebih dari 1,5% atau lebih pada tahun 2019 secara keseluruhan, dan mengharapkan suku bunga tetap ditahan sampai pertengahan tahun depan," kata Gregory. (zlf/zlf)