Penandatanganan tersebut diagendakan pukul 8.00 WIB, namun baru dimulai pukul 9.00 WIB karena menunggu kedatangan Duta Besar Inggris, Moazzam Malik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak dapat hadir karena sedang berada di Perancis untuk memimpin delegasi RI dalam mempromosikan serta menjajaki potensi kerja sama pengembangan komoditas perkebunan.
Oleh karena itu, acara pagi ini dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono.
Kerja sama reformasi regulasi ini akan dilakukan untuk beberapa kebijakan ekonomi untuk meningkatkan daya saing global.
"Hari ini melalui kerja sama yang akan kita mulai Inggris akan membantu mendukung usaha pemerintah untuk reformasi regulasi. Dengan regulasi yang lebih maju, lebih terbuka, lebih teratur, maka Indonesia akan membuka lapangan kerja dan peluang bisnis. Dan kita akan lihat angka pertumbuhan ekonomi yang cepat," jelas Duta Besar Inggris Moazzam Malik.
Nantinya, kebijakan ekonomi untuk tokoh pengusaha, investor, dan sebagainya akan dibuat sesederhana mungkin untuk menunjang daya saing Indonesia.
Selain kerja sama tersebut, Susiwijono mengatakan bahwa pemerintah ke depannya akan fokus terhadap 4 hal dalam kebijakan ekonomi.
Pertama, mendorong peningkatan investasi. Kedua, memfokuskan segala upaya kebijakan ekonomi untuk ekspor. Ketiga, mendorong pemerintah untuk mengendalikan impor. Terakhir, mendorong sektor-sektor jasa yang berpotensi meningkatkan devisa.
"Jadi ke depan kebijakan ekonomi kita, pemerintah akan fokus pada 4 poin ini," kata Susiwijono. (zlf/zlf)