Jokowi menjelaskan, tertinggal yang dimaksud dalam hal investasi dan ekspor.
"Sudah lama ya kita kalah dengan Malaysia, Thailand, Filipina, terakhir kita kalah lagi dengan Vietnam," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi Minta Wejangan Pengusaha Kakap |
Jokowi pagi ini mengundang para pengusaha kakap yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Hippindo. Mereka yang datang antara lain, Hariyadi Sukamdani, dan beberapa pengurus Sudhamek, Eddy Hussy, Carmelia Hartoto, Shinta W Kamdani, hingga Suryadi Sasmita.
Jokowi mengundang pengusaha agar mendapatkan masukan yang kongkret mengenai apa saja yang harus dilakukan pemerintah demi memperbaiki kondisi ekonomi tanah air ke depannya.
"Karena memang kita ingin ini menjadi sebuah prioritas dunia usaha sehingga jangan sampai kita ini investasi dan ekspor kalah dengan Singapura," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga menyinggung masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang tidak pernah bisa diselesaikan. Padahal, Indonesia merupakan negara besar dan memiliki kekuatan sumber daya manusia yang melimpah.
"Tapi kita juga sudah bertahun-tahun enggak bisa menyelesaikan yang namanya defisit neraca perdagangan," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, masalah transaksi berjalan bisa diselesaikan dengan kerja keras antara pemerintah, dunia usaha. Maka dari itu, Jokowi meminta masukan apapun dari kalangan pengusaha.
"Jangan sampai. Saya sering sampaikan di mana-mana, kalah nanti dengan Kamboja, Laos," ungkap dia.
"Saya persilakan dari Apindo kalau ada yang ingin disampaikan. Tapi saya ingin garisbawahi tolong disampaikan nggak usah banyak-banyak, tapi tendangannya keras. Satu dua tapi keras, brek gitu loh," sambung dia. (hek/das)