Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan pada dasarnya kondisi itu turut membantu. Hanya saja, kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat.
Ia mencontohkan kebutuhan seperti masuk sekolah anak hingga liburan menjadi satu. Alhasil, uang yang diperoleh dibagi kembali pemakaiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tutum pun menilai penjualan di toko ritel tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Sebab ada ketidakseimbangan penjualan dari sektor makanan dan non makanan.
Dari sektor makanan, kata Tutum, turut meningkat sebesar 10%. Sedangkan sektor non makanan tumbuh stagnan seperti tahun lalu.
"Kalau food masih ok ada peningkatan kurang lebih 10%. Tapi kalau non food rada stuck sedikit, stagnan. Jadi tidak lebih baik (dibanding tahun lalu)," tutup dia.
(dna/dna)