Pengusaha Harap-harap Cemas soal Pilpres Ulang

Pengusaha Harap-harap Cemas soal Pilpres Ulang

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 16 Jun 2019 10:31 WIB
1.

Pengusaha Harap-harap Cemas soal Pilpres Ulang

Pengusaha Harap-harap Cemas soal Pilpres Ulang
Rifkianto Nugroho
Jakarta - Pengusaha nasional yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak jika Pemilu Pilpres diulang. Seperti tuntutan yang diajukan Tim Hukum Prabowo-Sandiaga saat sidang gugatan perdana di Mahkamah Konstitusi (MK).

MK sampai saat ini belum memberikan jawaban atas tuntutan yang disampaikan Bambang Widjojanto (BW).

Meski demikian, pengusaha nasional menilai ekonomi Indonesia akan terdampak besar, bahkan para investor akan kabur meninggakkan tanah air jika tuntutan tersebut dikabulkan oleh MK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut selengkapnya:
Meski belum diputuskan hasil dari tuntutan tersebut, Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai Pemilu ulang memberikan dampak yang cukup besar pada perekonomian tanah air.

"Kalau ini terjadi dampak negatifnya terhadap ekonomi akan sangat besar," kata Piter saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (15/6/2019).

Piter menjelaskan, Pemilu ulang mampu membuat iklim investasi nasional menjadi buruk, dalam hal ini perspektif investor melihat Indonesia menjadi berbeda.

Bahkan, kata Piter, Pemilu ulang bisa membuat arus modal keluar dari Indonesia, dan ujung-ujungnya membuat nilai tukar Rupiah tertekan.

Meski demikian, Piter yakin bahwa tuntutan tersebut bisa dibuktikan oleh Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin sehingga apa yang diinginkan tim Prabowo-Sandiaga tidak diwujudkan oleh hakim konstitusi.

Pengusaha nasional yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Nasional (Apindo) menolak jika nantinya akan terjadi Pemilu Pilpres ulang.

Hal itu menanggapi tuntutan Tim Hukum Prabowo-Sandiaga yang disampaikan pada sidang perdana gugatan Pilpres 2019 kemarin di Mahkamah Konstitusi.

"Tidak (mau), karena dampak-dampaknya, kita tidak percaya lagi," kata Wakil Ketua Apindo Suryadi Sasmita saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (15/6/2019).

Suryadi menjelaskan, pemungutan suara khususnya pilpres yang diulang akan membuat tingkat kepercayaan pengusaha baik domestik maupun luar negeri menurun terhadap Indonesia.

Pasalnya, para pengusaha ingin menanamkan dananya jika negara tersebut mampu memberikan jaminan kepastian hukum.

Bahkan, kata Suryadi, jika kepercayaan pengusaha atau investor luar negeri menurun kepada Indonesia akan membuat perekonomian nasional hancur.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pengusaha domestik maupun luar negeri akan meninggalkan Indonesia jika Pemilu Pilpres benar-benar diulang.

Wakil Ketua Apindo Suryadi Sasmita mengatakan Pilpres yang diulang mampu menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia.

"Jadi kalau MK memutuskan untuk bisa diulang kalau menurut saya sudah hilang kepercayaan. Bukan pengusaha sini saja, pengusaha luar negeri pun sama hilang kepercayaan. Seolah-olah Indonesia sudah tidak ada kepastian hukum," kata Suryadi saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (15/6/2019).

Sebetulnya para pengusaha sudah mempercayai hasil hitungan cepat dan perhitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pegangan berinvestasi di Indonesia.

Jika gugatan Tim Hukum Prabowo-Subianto direalisasikan oleh Mahkamah Konstitusi maka hal tersebut menjadi ketidakpastian hukum bagi pengusaha atau investor.

Oleh karenanya, kata Suryadi, para pengusaha yang tadinya menanamkan modalnya di tanah air pun mencari peluang ke negara-negara berkembang dengan jaminan kepastian hukum yang lebih baik.

Suryadi menceritakan, negara-negara yang mampu menampung dana investasi tersebut seperti Vietnam, Myanmar, India.

Hide Ads