Penandatanganan kerja sama antara kedua perusahaan diteken di sela-sela acara International Paris Air Show 2019 di La Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019) waktu setempat.
Sebanyak 200 mesin pesawat itu akan ditempelkan ke 100 pesawat Airbus A321neo yang dioperasikan oleh maskapai asal Malaysia tersebut.
Pemesanan pesawat serta niatan membeli mesin itu sudah diumumkan pada Juli 2016 silam. Pada kesempatan yang sama AirAsia juga memperluas kesepakatan 20 tahun Rate-Per-Flight-Hour (RPFH) untuk seluruh armadanya yang menggunakan mesin 808 LEAP-1A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kamu memfokuskan pertumbuhan jangka panjang melalui Airbus A321neo yang berkapasitas cukup besar. Memilih mesin yang tepat untuk menerbangkan armada itu merupakan hal sangat penting demi menyukseskan strategi tersebut," kata Komisaris Eksekutif AirAsia Group Datuk Kamarudin Meranun di lokasi.
"Bagi kami, LEAP-1A terus menjadi pilihan yang pasti. Sudah tiga tahun kami mengoperasikan mesin ini merasa puas. Penumpang kami suka akan suaranya yang tidak bising, dan kami suka efisiensi bahan bakarnya," tegasnya.
AirAsia sudah hampir 20 tahun menjadi pelanggan CFM. Maskapai asal negeri jiran itu merupakan salah satu pelanggan awal LEAP yang sudah memesan 400 mesin LEAP-1A - jumlah yang tercatat rekor pada masanya- untuk menjalankan pesawat A320neo sejak Juni 2011.
Pengiriman pertama A320neo yang memakai mesin LEAP pada 2016. Sekarang ini ada 39 pesawat AirAsia yang memakai mesin irit bensin tersebut. (ang/dna)