Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika mengatakan promosi diskon pada dasarnya perlu diatur oleh pemerintah. Sebab nantinya bisa merugikan masyarakat sendiri.
Ia menjelaskan, dengan adanya pemberian diskon besar-besaran maka akan terjadi persaingan yang tak sehat di dalam negeri dan membuat salah satu pemain transportasi online mati. Langkah ini pun membuat perusahaan yang bertahan menguasai pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pengusahaan pasar oleh satu perusahaan, akhirnya harga ditentukan sendiri menjadi lebih tinggi. Akibatnya, masyarakat mesti menanggung kerugian.
"Kan pengguna nggak tahu kalau dinaikin harganya saat cuma satu pemain. Bayar lebih mahal karena nggak ngerti. Jadi regulator yang harus mengerti. Jadi tidak selamanya yang dinikmati sekarang nggak bisa dinikmati selamanya kalau nggak diatur," papar dia.
Sementara itu, ia menjelaskan aturan diskon yang dimaksud terkait dengan besaran hingga periode waktunya. Dengan begitu maka diskon tak akan menjadi mematikan.
"Buat aturan yang lebih teknis. Promosi harusnya tidak dilakukan terus menerus, dilakukan kalau ada event apa kan misalnya hari kemerdekaan. Lalu untuk harganya tidak di bawah normal," tutup dia. (dna/dna)