Luhut mengatakan, tiket pesawat telah menjadi masalah yang tidak terselesaikan sejak lama. Salah satu faktor utamanya adalah inefisiensi biaya industri penerbangan.
"Ya bagus lah, memang ini kan masalah yang lalu. Inefisiensi kita kan super tinggi, kalau efisiensi itu dilakukan bisa kita turunkan harga tiket, " kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Maskapai Sewa Pesawat bakal Bebas Pajak |
"Misal pembelian pesawat harga misal 10 rupiah harusnya bisa diskon jadi 8 rupiah ini malah tidak. Lalu harga avtur, itu juga cuma tunggal aja Pertamina, pak presiden sudah bilang jangan satu aja kasih dua atau tiga," kata Luhut.
Luhut juga mengatakan bahwa pajak-pajak yang tidak perlu dalam industri penerbangan akan dihapuskan. Hal tersebut menurutnya bagus demi kelangsungan maskapai.
"Lalu mengenai pajak-pajak yang tidak perlu, Kemenkeu sudah setuju tinggalkan dan seterusnya dan seterusnya. Jadi maskapai kita pelihara supaya tidak bangkrut," kata Luhut.
Luhut juga mengatakan sebetulnya, harga tiket di Indonesia masuk ke dalam 6 besar tiket paling murah. Hanya saja menurutnya, harga naik terlalu cepat.
"Tapi ingat secara global harga tiket kita 6 besar paling bawah, harganya paling murah. Hanya saja kita naikkan tiket terlalu cepat," kata Luhut. (zlf/zlf)