Keluarga kaya tentu rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk mempekerjakan pengasuh anak untuk merawat bayi yang baru lahir untuk memastikan bahwa anaknya berkembang dengan baik, termasuk mengajarkan anaknya beberapa bahasa.
Baca juga: Gaji PNS Naik, Belanja Pegawai Melonjak 30% |
Keluarga kaya biasanya minat terhadap pengasuh anak yang memiliki spesialisasi, sertifikasi, dan banyak pengalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengsuh yang biasa disebut Nanny biasanya bekerja berjam-jam. Bahkan adanya harus tinggal bersama hingga harus ikut bepergian dengan keluarganya.
Meski bekerja dengan waktu yang lama, untuk keluarga tertentu mereka bisa menghasilkan sekitar US$ 150.000 hingga US$ 180.000 pertahun di kota-kota besar New York atau Los Angeles. Terkadang bahkan lebih di San Francisco hingga mencapai US$ 220.000 atau sekitar Rp 3,13 miliar (kurs Rp 14.200) per tahun.
Jika dihitung dengan dibagi dengan 12 bulan, maka gaji baby sitter di Bay Area bisa mencapai Rp 260 juta.
Namun untuk mendapatkan gaji sebanyak itu dibutuhkan lebih banyak keterampilan, tingkat yang lebih tinggi. Di Educated Nannies, sebuah agen kepegawaian di Los Angeles, pengasuh anak bahkan perlu memiliki gelar sarjana dan keluarga tampaknya paling tertarik pada kandidat dengan latar belakang dalam perkembangan anak.
"Banyak keluarga kami tidak ingin waktu menonton film untuk anak-anak. Jadi itu saatnya pengasuh perlu membawa kurikulum dan pendidikan pra-sekolah (taman kanak-kanak)," kata Pendiri Educated Nannies Ryan Jordan.
Baca juga: Mau Sewa Pembantu Infal? Ini Biayanya |
Sementara seorang guru TK menghasilkan US$ 13 hingga US$ 15 per jam, atau sekitar US$ 30.000 per tahun menurut Biro Statistik Tenaga Kerja di AS. Sementara seorang pengasuh anak trampil memiliki penghasilan jauh lebih tinggi yakni US$ 25 hingga US$ 40 per jam.
Beberapa spesialis perawatan bayi baru lahir di Los Angeles bahkan dapat memperoleh US$ 70 per jam, kata Ryan. Pada tingkat itu, dia bekerja tetap dengan shift 9 atau 10 jam, enam hari dalam seminggu. Kira-kira penghasilannya US$ 200.000, termasuk lembur atau upah perjalanan.
Heidi Joline telah bekerja sebagai pengasuh selama hampir 20 tahun. Tapi dia tidak selalu yakin penitipan anak adalah karier yang tepat baginya.
"Orang bilang, oh kami seorang pengasuh? Itu sangat menyenangkan. Tapi itu seperti, oh kamu seorang pengasuh, kapan kamu bisa dapat pekerjaan yang sebenarnya," ujarnya.
Tetapi setelah mencoba pekerjaan kantoran sebentar, dia kembali menjadi pengasuh. Dia menyadari dia bisa tumbuh dengan cara yang lebih menarik, berharga bagi keluarganya dan jauh lebih menguntungkan daripada mengajar prasekolah.
Dia telah lulus Ujian Asosiasi Pengasuh Internasional, mengikuti kursus Yale tentang pengasuhan anak dan kursus Stanford tentang kesehatan di seluruh spektrum gender. Dia telah mempelajari psikologi anak, perawatan bayi baru lahir dan ketahanan setelah trauma.