Pemerintah Cari Penyebab Tutupnya Supermarket Giant

Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah tengah membahas penyebab perusahaan ritel yang berguguran di Indonesia. Hal itu menyusul supermarket Giant dikabarkan akan menutup enam gerainya. Supermarket tersebut akan menutup tokonya pada 28 Juli 2019.

"Ya tentu kita lihat pembahasan terkait industri padat karya ini supaya bisa terus berkembang. Nah itu persoalannya apa, ini sedang ditangani satu per satu," kata Airlangga di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).

Baca juga: Giant Tutup, Darmin: Itu Persaingan, Wajar

Adapun, kata Airlangga, komunikasi lintas kementerian pun sudah dilaksanakan, khususnya mengenai bagaimana program-program yang mendukung penciptaan lapangan kerja.

"Kalau itu bisa didorong, maka daya beli masyarakat akan terangkat," jelas dia.

Adapun yang bisa dioptimalkan adalah rencana pemerintah menerbitkan beberapa insentif pajak kepada para pengusaha dan investasi.

"Komunikasi dengan kementerian lain selalu berjalan. Tetapi pemerintah kan sedang mengeluarkan PPh untuk padat karya, jadi ada tax allowance untuk padat karya," ungkapnya.

Baca juga: Seputar Supermarket Giant Bakal Tutup 6 Gerai

Pihak manajemen supermarket Giant, yakni External Communication Manager Hero Supermarket Fia Arwinta belum mau mengonfirmasi hal tersebut hingga saat ini. Ia hanya meminta awak media untuk mengirimkan daftar pertanyaan melalui surat elektronik.

Dari informasi yang beredar, kabarnya ada 6 supermarket Giant yang bakal tutup pada 28 Juli 2019. Berikut daftarnya:
1. Giant Ekspres Cinere Mall
2. Giant Ekspres Mampang
3. Giant Ekspres Pondok Timur
4. Giant Ekstra Jatimakmur
5. Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur
6. Giant Ekstra Wisma Asri.


(hek/ara)