Tukang Gurah Buka Lapak di Aksi Kawal Sidang MK

Tukang Gurah Buka Lapak di Aksi Kawal Sidang MK

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 27 Jun 2019 15:14 WIB
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta - Di tengah ribuan massa yang mengawal sidang Mahkamah Konstitusi (MK) banyak pedagang terutama yang menjual makanan dan minuman mengais rezeki. Namun, siapa sangka tukang gurah pun ikut menjajakan dagangannya?

Siti Khadijah (34), seorang ibu rumah tangga asal Tangerang menjual obat gurah mata di tengah aksi massa hari ini. Bahkan, ia juga melayani praktik gurah matanya secara langsung kepada pembeli.

"Saya sehari-hari di rumah saja. Paling dagang kayak gini seminggu dua kali. Jumat di Masjid Istiqlal, hari Minggu di CFD (Car Free Day)," tutur Siti ketika ditemui detikFinance di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Siti mengatakan, usahanya ini dimulai dari suaminya yang telah berjualan sejak 10 tahun lalu. Sedangkan, ia baru mulai berjualan di kampanye pada tahun 2019 ini, tepatnya di kampanye Prabowo-Sandi.

"Mulai jualan kalau suami saya sudah dari 10 tahun yang lalu. Saya mulai jualan di kampanye kayak gini baru tahun ini, kampanye Prabowo-Sandi," ungkap Siti.

Siti mulai menjajakan dagangannya pada pukul 11.00 WIB. Ia membawa sekitar 50 botol obat mata untuk hari ini yang ia jual seharga Rp 50.000 per botol. Hingga pukul 13.45 WIB, ia sudah memperoleh omzet sekitar Rp 600.000.


"Saya bawa 50 botol lebih hari ini. Sekarang sudah dapat sekitar Rp 600.000an. Satunya saya jual Rp 50.000," jelas dia.

Siti mengungkapkan, di hari biasa ia hanya memperoleh omzet sekitar Rp 600.000-700.000. Namun, di saat seperti ini ia bisa memperoleh omzet Rp 1.500.000-2.000.000.

"Bisa dapat Rp 2.000.000, Rp 1.500.000. Kalau hari biasa di Masjid Istiqlal kalau nggak begitu ramai dapatnya ya Rp 600.000-700.000," terang Siti.


Ia pun mengatakan, alasannya berjualan obat gurah mata di saat pedagang lain menjual makanan ataupun minuman karena lebih mudah dibawa. Pasalnya, rumahnya cukup jauh yakni di Tangerang dan ia berangkat ke Jakarta dengan mengendarai motor.

"Karena rumah saya jauh di Tangerang, sedangkan saya naik motor ke sini. Kalau jualan makanan atau minuman mah saya bawanya ribet, kebanyakan. Kalau ini kan gampang masukin tas," tandasnya.


(zlf/zlf)

Hide Ads