Miliarder China Aniaya Anak Bawah Umur, Nilai Perusahaannya Turun Rp 75 T

Miliarder China Aniaya Anak Bawah Umur, Nilai Perusahaannya Turun Rp 75 T

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 08 Jul 2019 14:14 WIB
Ilustrasi Foto: istimewa
Jakarta - Sebuah kerajaan real estat asal Shanghai disebut kehilangan miliaran dolar AS setelah pendirinya ditahan oleh polisi China. Dia dilaporkan dengan dugaan penganiayaan anak.

Melansir CNN, Senin (8/7/2019), miliarder yang ditahan itu adalah Wang Zhenhua. Dia merupakan pendiri Future Land Development Holdings sejak tahun 1996.

Menurut media di China, Wang ditahan awal pekan ini karena dicurigai telah menganiaya anak di bawah umur di sebuah hotel Shanghai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Future Land, yang dikenal di China dengan nama Seazen Holdings, mengeluarkan surat terbuka dalam bahasa China pada hari Jumat di mana pihak perusahaan meminta maaf atas perilaku yang dilakukan oleh pendirinya.


"Kami sangat terkejut dan kesal tentang fakta bahwa pendiri perusahaan kami yang menyebabkan masalah ini. Kami, juga masyarakat, menganggap remaja adalah masa depan masyarakat, dan perilaku apa pun yang membahayakan mereka harus dihukum oleh hukum," tulis perusahaan.

Polisi Shanghai mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menahan seorang pria berusia 57 tahun, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Wang, atas tuduhan penganiayaan anak di sebuah hotel lokal. Polisi terus menyelidiki tetapi tidak mau berkomentar melebihi apa yang ada dalam pernyataan mereka.

Future Land mengatakan dalam keterbukaan informasi di bursa saham setempat pada hari Rabu menyatakan bahwa telah mencoret nama Wang sebagai Chairman setelah perusahaan diberitahu oleh otoritas Shanghai bahwa ia ditahan karena melakukan tindak kriminal.

Setelah itu, saham perusahaan anjlok 36% di bursa Hong Kong selama 3 hari yakni Rabu, Kamis dan Jumat. Sementara untuk saham perusahaan manajemen properti di mana Wang memiliki 73% sahamnya yakni S-Enjoy Service Group jatuh 41% di periode yang sama.

Sementara saham Seazen Holdings anjlok 10% masing-masing pada hari Kamis dan Jumat. Kondisi itu menghapus sekitar US$ 5,4 miliar atau setara Rp 75,6 triliun (kurs Rp 14 ribu) dari nilai gabungan tiga perusahaan itu.


Lembaga pemeringkat kredit global pada hari Jumat memperingatkan bahwa penahanan Wang dapat merusak kedudukan kelompok real estat dengan mitra, investor, lembaga keuangan dan pelanggan potensial.

"Dalam pandangan kami, keseriusan tuduhan dan perubahan tiba-tiba dalam kepemimpinan dapat berakibat buruk pada reputasi dan nama merek Future Land," kata S&P Global Ratings dalam sebuah pernyataan.

Analis di Nomura dan Goldman Sachs memangkas target harga mereka untuk saham Future Land dengan mengutip risiko yang berkaitan dengan perubahan ketua.

Dampak dari penahanan Wang menghasilkan pukulan finansial yang signifikan terhadap kekayaan pribadinya, yang telah menyusut US$ 1,5 miliar dalam dua hari terakhir, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Wang sekarang bernilai sekitar US$ 5 miliar atau setara Rp 70 triliun.


(das/zlf)

Hide Ads