"IT memungkinkan untuk secara lebih cermat mendapatkan data terbaik untuk mengambil keputusan kebijakan," kata Boediono saat acara ramah tamah Hari Pajak di kantor pusat DJP, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Boediono bilang perkembangan ekonomi dunia berjalan sangat cepat. Seiring perkembangan itu pula timbul masalah-masalah baru yang mengancam ekonomi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, seperti halnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, proteksi yang dilakukan AS. Sehingga perlu diwaspadai oleh sektor perpajakan.
"Tidak cukup melihat problema dalam negeri, tapi juga ke luar negeri. Yang saya maksud, kemampuan untuk berdiplomasi sangat penting. Kalau tidak mampu, akan diambil oleh negara lain" kata dia.
Oleh karena itu, dirinya mengungkapkan, salah satu senjata paling ampuh demi menjaga keberlangsungan otoritas pajak nasional adalah penguasaan informasi dan teknologi. Menurut dia, sistem IT pajak bisa menjangkau perkembangan dunia.
"Karena itu kuncinya, kita bisa dapatkan input untuk kebijakan kita lebih baik dibandingkan mengandalkan sistem lama, mengumpulkan statistik, dianalisa sendiri," ungkap dia.
"Pekerjaan ke depan bagi pajak akan sangat kompleks dan tidak mudah," tambah dia.
Baca juga: Sri Mulyani 'Jungkir Balik' Atur PNS Pajak |
(hek/eds)