Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan angka ketimpangan pengeluaran ini lah yang paling sulit diturunkan.
"Kalau rasio gini itu turun, nah itu susah," tutur Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin menjelaskan, gini ratio merupakan indikator pemerataan. Baginya, pertumbuhan ekonomi disertai penurunan angka kemiskinan bukan hal yang sulit. Tapi, pertumbuhan ekonomi disertai penurunan gini ratio lah yang sulit.
"Rasio gini adalah indikator untuk pemerataan. Kalau pertumbuhan terjadi, biasanya tingkat kemiskinan itu turun nggak susah, atau pengangguran turun, itu juga nggak susah," ujar Darmin.
Oleh karena itu, Darmin menuturkan, pencapaian ini merupakan suatu prestasi bagi Indonesia.
"Jadi apa yang sudah dicapai beberapa tahun ini, di mana pertumbuhan diiringi dengan penurunan gini rasio, itu adalah suatu prestasi yang tidak semua negara bisa melakukannya," kata Darmin.
Sebagai informasi, angka kemiskinan Indonesia per Maret 2019 tercatat sebesar 9,41% atau setara dengan 25,14 juta orang. Angka tersebut menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan tingkat kemiskinan bulan September 2018 sebesar 9,66%.
Kemudian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di angka 5,01% dari tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia. Angka ini menurun apabila dibanding TPT Februari 2018 yakni 5,13%.