Untuk beberapa orang Tamiya bukan cuma hobi, bukan cuma mainan, namun menjadi penghidupan. Seperti Aloxx salah satunya, pria asal Yogyakarta ini merupakan salah satu orang yang memenuhi kehidupannya lewat Tamiya.
Aloxx mengaku selama ini Tamiya telah menghidupi dirinya dan keluarganya. Lantas dari mana Aloxx bisa mendapatkan penghasilan?
Aloxx sendiri merupakan salah satu pembalap ulung di Nusantara, namanya sudah santer disebut di dunia Tamiya Indonesia. Aloxx telah lama malang melintang memenangi kompetisi demi kompetisi di Indonesia, bahkan menjadi perwakilan Indonesia di ajang kelas dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau rakitan, settingan, atau barang kita juara, nanti banyak yang mau nawarin ke kita, 'om aku bikinin mobil dong' kalau nggak 'om aku mau barang ini dong oli ini dong'," kata Aloxx saat berbincang bersama detikFinance beberapa waktu lalu.
Aloxx bercerita sekali merakit mobil Tamiya saja dia bisa mendapatkan uang sekitar Rp 2,5-4 juta. Harga tersebut bervariasi tergantung spare part yang diminta si pemesan, paling mahal dia pernah menjual rakitannya ke Manado dengan harga Rp 4 juta lebih.
Bukan cuma lokal, rakitan Aloxx juga sudah terbang ke luar negeri, rakitannya sudah melaju hingga Malaysia dan Jepang. Untuk rakitan keluar negeri ini Aloxx mematok lebih mahal, bahkan ada yang menyentuh hingga Rp 8 juta, pasalnya kalau menurut Aloxx rakitan di beberapa negara kesulitannya berbeda permintaan spare partnya pun cukup sulit dicari.
Ada juga Feri dengan dua saudaranya pendiri Toko Brother Tamiya, Feri mengatakan hingga kini dirinya hanya fokus mengurusi toko Tamiya. Toko Tamiya yang dibukanya menawarkan segala macam rupa spare part Tamiya, dari chassis sampai ke roller yang kecil rupanya.
Feri juga menerima rakit merakit Tamiya seperti Aloxx dia mematok harga Rp 1-3 juta. Menurutnya, harga variatif sesuai dengan spare part yang digunakan apakah ori atau replika, seminggu dia bisa merakit sekitar 3 rakitan mobil.
Dia menyebutkan dia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 25 juta perbulan dari bisnis toko Tamiyanya ini.
"Ini saya sebulan uang keluar masuk aja ya sekitar Rp 25 juta, ya dari kompetisi, jual kit, jual spare part, rakit, begitulah," ungkapnya.