Curhat Anies soal Orang Miskin Beli Air Bersih dan Banjir di DKI

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Curhat Anies soal Orang Miskin Beli Air Bersih dan Banjir di DKI

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 24 Jul 2019 20:35 WIB
Curhat Anies soal Orang Miskin Beli Air Bersih dan Banjir di DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Rabu (24/7/2019) adalah seputar pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tentang air bersih dan banjir. Anies menyoroti warga miskin di DKI yang harus merogoh kocek hingga Rp 600.000/bulan untuk membeli air bersih.

Sedangkan soal banjir, Anies curhat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, selama ini sungai ditangani pemerintah pusat, tapi kalau urusan banjir nanti ramainya menyinggung gubernur.

Nah, mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berkut ini:
Sedihnya Anies Orang Miskin di Jakarta Harus Beli Air Rp 600.000/Bulan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan mahalnya biaya yang harus dibayar oleh masyarakat di Jakarta untuk mendapatkan air bersih. Hal itu imbas dari belum meratanya jaringan pipa air bersih.

Anies mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat yang belum dijangkau oleh pipa air bersih mencapai Rp 600 ribu per bulan. Sementara yang sudah tersambung pipa hanya Rp 120-150 ribu per bulan.

"Kalau lihat harganya mereka menghabiskan uang Rp 600 ribu per bulan, sementara yang berlangganan air pipa, air minum itu Rp 120-150 ribu," kata Anies, Selasa (23/7/2019).

Yang lebih menyedihkan, lanjut Anies, masyarakat yang harus membayar air lebih mahal adalah kalangan menengah ke bawah, atau cenderung yang kurang mampu.

"Yang terlayani dengan pipa baru sekitar 57%. Ini salah satu tantangan kita, bahwa bagi masyarakat yang secara sosial ekonomi rendah, dia terpaksa membayar lebih tinggi untuk air minum dibandingkan dengan masyarakat yang sudah lebih sejahtera," jelasnya.

Atas dasar itu, pihaknya akan menggenjot jaringan pipa air bersih guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Salah satu caranya adalah mengambil alih penyediaan pipa air dari private sector (pihak swasta).

Curhat Anies: Sungai Ditangani Pusat, Pas Banjir Ramainya ke Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan curhat ke Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengenai banjir. Anies mengatakan, tiap kali terjadi banjir di Jakarta, yang menjadi sorotan adalah pihaknya. Menurutnya persoalan sungai menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan kawasan sekitarnya menjadi urusan kepala daerah.

"Untungnya Pak Basuki ini senior saya, kami ini berkomunikasi intensif karena air di Jakarta ini antara pusat dan provinsi itu sangat dekat kaitannya. Sungainya diurus Pak Bas, kanan kirinya diurus Gubernur DKI. Tapi kalau ada banjir pasti yang ramai itu gubernur," kata Anies, Selasa (23/7/2019).

Anies mengatakan, hal itu sudah terjadi sejak lama, di mana kalau ada banjir di Jakarta maka yang jadi sorotan adalah gubernurnya. Namun dengan begitu, komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi lebih intensif.

"Ya dan itu sudah turun temurun. Jadi kita kalau sudah mulai ada tinggi air komunikasi kita jadi lebih intensif untuk memantau apa yang sedang terjadi," jelasnya.

Anies menjelaskan bahwa air menjadi salah satu isu yang dihadapi Jakarta, baik yang untuk dikonsumsi masyarakat hingga yang ada di saluran air.

"Jadi terkait masalah air, di Jakarta memang salah satu persoalan yang ingin kita hadapi adalah soal air, baik air jaringannya, kebutuhan air baku untuk kita sehari-hari, maupun pengelolaan air dalam artian sungai," tambahnya

Beda dengan Ahok, Anies Perpanjang Rute LRT ke Stadion Persija

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah melakukan soil testing atau pengecekan tanah untuk memulai pembangunan fase II LRT Jakarta. Fase II direncanakan akan menyambungkan Kelapa Gading menuju kawasan Jakarta International Stadium (JIS) yang berlokasi di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebuah area kecil berukuran sekitar 1,5x4 meter dipagari oleh seng berkelir hijau-merah di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara menjadi penanda dilakukannya soil testing. Di seng tersebut ditempelkan spanduk kecil bertuliskan LRT Jakarta Phase 2 on progress.

Pengecekan tanah menjadi tanda semakin dekatnya perwujudan rute baru LRT Jakarta fase II yang berbeda dengan keputusan Gubernur DKI sebelumnya Basuki T Purnama. Konsep Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membangun JIS terintegrasi dengan sejumlah transportasi massal memang telah digadang-gadang sejak peresmian pembangunan JIS pada Maret 2019 lalu.

Viral Korban Fintech Rela 'Digilir' untuk Lunasi Utang

Layanan financial technology (fintech) pinjaman online abal-abal kembali menelan korban. Kini Yuliana Indriati, seorang pegawai swasta di Solo menjadi korban.

Dari gambar yang beredar di media sosial, ada foto Indri yang ditambahkan tulisan siap melakukan apa saja untuk melunasi utang di aplikasi pinjol INCASH.

detikFinance mencoba menghubungi Indri yang dengan kontak yang tertera di gambar tersebut. Ia menjawab telepon dari detikFinance dan menceritakan kejadiannya.

Indri mengungkapkan, saat itu ia membutuhkan uang untuk biaya sekolah anaknya. Ia meminjam ke beberapa aplikasi utang online.

"Sebelumnya saya pernah pinjam di satu aplikasi, pinjam Rp 1 juta dan saya hanya terima Rp 650.000 dipotong untuk biaya administrasi dan lain-lain," kata Indri saat dihubungi detikFinance, Rabu (24/7/2019).

Singkat cerita, karena telat membayar, Indri lantas mendapat teror dari salah satu fintech yang dipinjamnya, yakni INCASH. Debt kolektor dari fintech tersebut mengancam Indri akan menyebarkan seluruh fotonya dan mempermalukannya.

Menurut Indri, pinjaman di INCASH belum ada satu bulan. Namun dia sudah mendapatkan ancaman yang tidak menyenangkan. "Hari pertama mereka ancam-ancam, lalu sampai mereka menyebar foto saya yang ada tulisannya jual dirilah, rela digilir lah, saya jadi nggak tenang," jelasnya.

Indri mengatakan saat ini dirinya sudah melapor ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Solo. Kemudian pihak LBH akan melaporkan ke pihak kepolisian.

Boy Thohir Jadi Komisaris Gojek

Bos Adaro, Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal dengan Boy Thohir bergabung dalam jajaran kepemimpinan di Grup Gojek sebagai salah satu komisaris. Bergabungnya Boy diharapkan dapat berkontribusi pada rencana Gojek memperkuat pangsa pasar di Asia Tenggara.

Demikian disampaikan Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Rabu (24/7/2019).

"Sebagai tokoh bisnis yang dikenal sangat mendukung kemajuan perusahaan-perusahaan karya merah putih untuk maju di kancah internasional, Pak Boy berbagi visi yang sama dengan kami. Membuat Indonesia menjadi pesaing di ranah global," tutur dia dalam keterangan tersebut.

Pengalaman panjang Boy Thohir di dunia bisnis, menurut Andre, bisa memberikan masukan dan saran penting bagi Gojek supaya bisa terus tumbuh menjadi juara nasional dan terus
memberikan dampak sosial ekonomi positif bagi bangsa.

Garibaldi Thohir merupakan tokoh bisnis terkemuka di Asia Tenggara dengan pengalaman panjang di dunia bisnis hampir tiga dekade. Beliau memiliki passion yang sama dengan Gojek dalam membantu menumbuhkan entrepreneur dan menciptakan peluang pendapatan.

Garibaldi Thohir menyatakan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh Gojek untuk bergabung menjadi salah satu komisaris.

"Sebagai pengusaha saya juga ingin menularkan ilmu bisnis kepada ratusan ribu UMKM yang bergabung dengan Gojek, sehingga menjadi pengusaha yang naik kelas dan tangguh," ujar Boy.

Hide Ads