Wisata Tangkuban Perahu Ditutup, Ribuan Pedagang Gigit Jari

Wisata Tangkuban Perahu Ditutup, Ribuan Pedagang Gigit Jari

Yudha Maulana - detikFinance
Sabtu, 27 Jul 2019 15:35 WIB
Foto: Yudha Maulana
Bandung Barat - Taman wisata alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu ditutup selama tiga hari, terhitung per Sabtu (27/7/2019). Hal ini membuat ribuan pedagang gigit jari.

Ade (43), pedagang bonsai di zona kawah Tangkuban Parahu terancam merugi hingga Rp 15 juta. Pasalnya, puluhan tanaman bonsai yang dijualnya tertinggal dan diselimuti abu vulkanik.

"Ya kami merugi, tapi mau bagaimana lagi, kami pasrah saja. Mudah-mudahan tanaman tidak mati di atas sana, kami cari aman saja dulu," kata Ade saat ditemui di pintu masuk TWA Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu (27/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ishak Jeri (52), pedagang aksesoris, mengatakan, setiap bulan ia bisa menerima untung di atas Rp 3 juta. Perhari, ia bisa menerima omset Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.

"Kalau akhir pekan bisa mencapai Rp 500 ribu," ujarnya.

Dagangan Pedagang Terkena Abu Erupsi Gunung Tangkuban ParahuDagangan Pedagang Terkena Abu Erupsi Gunung Tangkuban Parahu Foto: Yudha Maulana




Sebagian pedagang asongan, ujar Ishak, terpaksa harus berdagang di ruas wisata Lembang.

"Ada yang ke Orchid, ada yang jualan di jalan. Kalau yang punya kios biasanya meliburkan diri, yang penting selamat dulu," ujar Ishak.

q

"Yang menggantungkan nasib bukan hanya karyawan, tapi juga pedagang," katanya.

"Dari segi ekonomi tentu kami merugi, kita bicara soal keselamatan. Karena keselamatan itu yang pertama, percuma jalan-jalan kalau tak selamat," katanya.

Sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat (26/7/2019) sore. Menurut kajian PVMBG, fenomena ini lebih besar dibandingkan dengan tahun 2013 lalu.

Dagangan Pedagang Terkena Abu Erupsi Gunung Tangkuban ParahuDagangan Pedagang Terkena Abu Erupsi Gunung Tangkuban Parahu Foto: Yudha Maulana



Wisata Tangkuban Perahu Ditutup, Ribuan Pedagang Gigit Jari



(eds/eds)

Hide Ads