Investasi Singapura di Indonesia Turun Drastis Jadi US$ 3,4 Miliar

Investasi Singapura di Indonesia Turun Drastis Jadi US$ 3,4 Miliar

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 30 Jul 2019 13:17 WIB
Foto: Rafika Aulia/d'Traveler
Jakarta - Investasi asing di Indonesia masih didominasi oleh aliran modal dari Singapura. Penanaman modal asing (PMA) selama Januari-Juni 2019 atau semester I-2019 adalah US$ 14,2 miliar atau Rp 212,8 triliun, mengacu kurs yang dipakai Rp 15.000/US$.

Singapura memegang porsi sebesar US$ 3,4 miliar. Investasi dari Singapura mengalami penurunan 45,7% dibandingkan semester yang sama tahun lalu yaitu US$ 5 miliar.

Berikutnya disusul oleh Jepang dengan investasi senilai US$ 2,4 miliar. Angka ini sama dengan semester I-2018. Artinya stagnan di nilai yang sama. Disusul oleh Tiongkok US$ 2,3 miliar, Hong Kong US$ 1,3 miIiar, dan Malaysia US$ 1,0 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan investasi langsung dari asing (foreign direct investment/FDI) saat ini dalam proses pemulihan imbas perang dagang. Secara perlahan kepercayaan untuk berinvestasi mulai tumbuh.

"Seperti saya laporkan sebelumnya, bulan terakhir tahun 2018 kami sudah deteksi pemulihan, kepercayaan mulai pulih," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/7/2019).


BKPM juga merilis realisasi investasi triwulan II-2019, di mana lima besar negara dengan realisasi terbesar adalah Singapura US$ 1,7 miliar, Jepang US$ 1,2 miliar, Tiongkok US$ 1,1 miliar, Hong Kong US$ 0,7 miliar, dan Belanda US$ 0,4 miliar, 5,3%. Total PMA pada triwulan II-2019 adalah US$ 6,9 miliar.


(toy/dna)

Hide Ads