Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Kebutuhan Hewan Kurban Cukup

Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Kebutuhan Hewan Kurban Cukup

Akfa Nasrulhaq - detikFinance
Senin, 05 Agu 2019 10:55 WIB
Foto: Kementan
Subang - Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis ketersediaan sapi potong dan hewan kurban lainnya jelang hari raya Idul Adha 1440 H tercukupi. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan telah melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan seluruh provinsi di Indonesia.

Direktur Jenderal PKH, Kementan, I Ketut Diarmita, mengatakan berdasarkan data yang terkumpul, pada Idul Adha 2019 ini, proyeksi kebutuhan pemotongan hewan kurban diperkirakan akan mencapai 1.346.712 ekor. Terdiri dari 376.487 ekor sapi, 12.958 ekor kerbau, 716.089 ekor kambing, dan 241.178 ekor domba.

"Ini adalah angka estimasi jumlah pemotongan hewan kurban tahun ini (2019). Kita perkirakan ada kenaikan jumlah pemotongan hewan kurban sebesar 10% dari jumlah pemotongan tahun lalu (2018)," ungkap Ketut, dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mengunjungi Unit Pembibitan Sapi Potong (Breeding Unit) PT Hade Dinamis Sejahtera di Subang, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019) itu, Ketut juga menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS total populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 18.120.831 ekor.

Rinciannya untuk populasi sapi potong sebanyak 16.648.691 ekor, sapi perah 604.467 ekor, dan kerbau 877.673 ekor. Adapun untuk populasi sapi potong dapat dirinci menjadi Sapi Bali sebanyak 32,91%, Onggole 15,15%, Madura 6,79%, Simental 9,08%, Limosin 11,23%, Brahman 4,14%, Brahman Cros 0,36%, Aceh, 6,12%, dan sapi jenis lainnya 14,20%.


Lebih lanjut Ketut menjelaskan, beragamnya rumpun sapi potong baik asli maupun lokal merupakan potensi basis yang ke depannya harus ditingkatkan daya saingnya. Sapi potong asli Indonesia di antaranya tediri dari Sapi Bali, Aceh, Madura, dan Sapi Pesisir. Sedangkan sapi yang termasuk dalam rumpun lokal, seperti Sapi Sumba Ongole (SO), Peranakan Ongole (PO), dan rumpun sapi lainnya yang telah beradaptasi dan dikembangkan dengan baik dengan kondisi lokal.

"Keberagaman rumpun sapi potong asli tersebut, menjadi modal dasar bagi Indonesia dalam memproduksi daging sapi untuk kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Menurut Ketut, pemerintah telah mengambil kebijakan dalam pengembangan dan perbaikan mutu genetik ternak sapi potong untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha terhadap ternak sapi potong yang memiliki persentase karkas yang tinggi dan produktivitas yang efisien.

Kebijakan pengembangan ternak sapi potong di Indonesia yang dilakukan antara lain dengan pemurnian genetik ternak sapi potong. Kementan memiliki 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) untuk sapi potong, yakni BPTU Indrapuri di Aceh, BPTU Padang Mangatas di Sumatera Barat, BPTU Sembawa di Sumatera Selatan, dan BPTU Sapi Bali di Bali.

"Untuk mendukung perkembangan sapi potong di Indonesia, Kementan juga memiliki 2 Balai Inseminasi Buatan nasional (BBIB Singosari dan BIB Lembang), dan 1 Balai Embrio Transfer (BET Cipelang)," pungkasnya.




(idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads