Listrik Mati Bikin MRT Rugi Rp 507 Juta, Diganti PLN?

Listrik Mati Bikin MRT Rugi Rp 507 Juta, Diganti PLN?

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2019 07:36 WIB
1.

Listrik Mati Bikin MRT Rugi Rp 507 Juta, Diganti PLN?

Listrik Mati Bikin MRT Rugi Rp 507 Juta, Diganti PLN?
Foto: Evakuasi penumpang MRT imbas listrik padam (Twitter MRT)
Jakarta - Padamnya listrik di Jakarta pada Minggu (4/8/2019) menyebabkan kerugian finansial bagi PT MRT Jakarta. MRT mencatat kerugian hingga Rp 507 juta pada hari tersebut lantaran kehilangan penumpang, akibat lumpuhnya operasional moda transportasi massal tersebut.

Pihak MRT Jakarta mencatatkan potensi kehilangan penumpang hingga 52.898 orang pada saat pemadaman terjadi.

Lantas apakah PT PLN (Persero) bakal memberikan ganti rugi? Lalu bagaimana PLN mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut informasi selengkapnya.

PT MRT Jakarta dan PT PLN (Persero) sedang melakukan hitung-hitungan untuk menentukan formulasi ganti rugi karena listrik padam pada Minggu (8/8).

"Kemarin sudah ketemu sama dirutnya (MRT Jakarta) Pak William, dan tim kami dan timnya akan segera ketemu untuk memformulasikan," kata GM PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Disjaya Ikhsan Asaad di PLTD Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Dia menjelaskan besaran ganti rugi masih dalam proses penghitungan sesuai ketentuan dalam Service Level Agreement (SLA) antara MRT Jakarta dan PLN. Hari ini pun kedua belah pihak akan kembali melaksanakan pertemuan.

"Kalau pelanggan premium kan dia diberikan 2 sumber pasokan, tapi dia membayar lebih, kalau MRT itu dipasok dari dua pembangkit. Ini memang kemarin (2 sumber pasokan) semuanya fail sehingga kita harus berikan kompensasi. Hanya kita lagi ketemu ini, siang ini ketemu dengan timnya," jelasnya.

Pihaknya juga memberi penjelasan kepada MRT bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Senayan akan segera selesai dibangun. Itu akan menjadi pemasok listrik cadangan untuk MRT sehingga akan meningkatkan pelayanan ke moda transportasi massal tersebut.

"Kemarin saya sampaikan ke beliau kesiapan kami untuk mem-backup MRT ke depan," tambahnya.


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan bakal rampung Oktober 2019. Itu merupakan pembangkit cadangan untuk MRT Jakarta. PT PLN (Persero) memastikan MRT Jakarta tak akan mogok lagi karena kehilangan pasokan listrik setelah PLTD Senayan beroperasi.

Direktur PLN Regional Jawa Barat Haryanto WS mengatakan, PLTD Senayan merupakan pemasok listrik cadangan kedua untuk MRT. Sementara saat ini MRT Jakarta disuplai dari listrik yang bersumber dari Subsistem Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk Pondok Indah, dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk CSW.

"(PLTD Senayan) ini adalah backup kedua ya. Jadi insyaallah kalau itu backup jalur utamanya mati, backup satu mati, maka backup dua ini lah yang menjadi last resource," kata dia di PLTD Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Dia memastikan PLTD Senayan sebagai backup terakhir mampu menjaga MRT Jakarta tetap beroperasi. Pasalnya pembangkit ini memilik ketahanan yang bagus. Bahkan menurutnya hampir tidak mungkin PLTD ini lumpuh total di waktu yang bersamaan.

Dia mencontohkan, PLTD ini memiliki 6 mesin yang terdiri atas 2 blok, masing-masing memiliki kapasitas 50,5 Megawatt (MW). Ketika salah satu mesin atau salah satu blok mengalami kerusakan masih tetap bisa menyuplai MRT Jakarta.

Bila Jakarta mengalami pemadaman atau blackout seperti Minggu lalu, PLTD Senayan akan aktif dengan proses paling lama 10 menit.

Hide Ads